KTQS # 1444
Makna Shirathal Mustaqim
اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ
عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ
“(Ya Allah). Tunjukilah kami jalan yang lurus (shiratal mustaqim), yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan jalan orang-orang yang dimurkai dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat “ (Al Fatihah:6-7)
Seringkali kita baca ayat ini didalam shalat ataupun diluar shalat, namun banyak sekali ummat yg tidak memahami maknanya sehingga mereka tidak bersyukur bahwa mendapat hidayah berjalan dalam shirathal mustaqim adalah sebuah kenikmatan yg luarbiasa dan patut disyukuri.
Tidak semua orang Allah berikan nikmat seperti ini. Nikmat ini hanya Allah berikan kepada orang-orang yang Allah kehendaki saja.
Inilah penjelasan kenikmatan tiada tara itu dan patut untuk disyukuri :
Shirathal Mustaqim adalah jalan (menuju) surga. Pendapat ini juga dinukil dari Ibnu ‘Abbas ra. ( Lihat Zaadul Masiir).
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah mejelaskan : “Shiratal mustaqim adalah jalan yang jelas dan gamblang yang bisa mengantarkan menuju Allah dan surga-Nya, yaitu dengan mengenal kebenaran serta mengamalkannya”. (Taisirul Kariimir Rahman).
Syaikh Shalih Fauzan hafidzahullah menjelaskan, “Yang dimaksud dengan shirat (jalan) di sini adalah Islam, Al Qur’an, dan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketiganya dinamakan dengan “jalan” karena mengantarkan kepada Allah Ta’ala. Sedangkan al mustaqim maknanya jalan yang tidak bengkok, lurus dan jelas yang tidak akan tersesat orang yang melaluinya”. (Duruus min Al Qur’an 54)
Beruntunglah engkau wahai ummat !
Salam !