Kajian Tematis al-Qur’an & as-Sunnah # 521
NASIHAT
Kesabaran dalam iman itu bagaikan kepala pada jasad, mungkinkah jasad akan hidup tanpa kepala ?
Demikian pula iman, butuh kesabaran..
Ia memberi nutrisi hati untuk mentaati ilahi..
Namun sabar itu mudah untuk diucapkan, tetapi sulit..
Panas..
Dan berat..
Ketika iman berkata: “tujuan hidupku mencari keridlaan ar Rahman..
Kehidupan dunia hanyalah tempat persinggahan..
Disanalah kesabaran mendapat kesegaran..
Bukankah Rabbuna berfirman:
“Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, ia berkata: innaa lillaahi wa innaa ilaihi raji’uun..
Sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kepadaNya kami akan dikembalikan..
Mereka itu mendapat pujian dari Rabb, dan rahmatNya, dan merekalah orang-orang yang mendapat hidayah..
Saudaraku..
Apakah kita mengira dibiarkan mengucapkan: “Kami beriman”. Setelah itu kita tidak diuji ??
Tidak, demi Allah..
Ujian pasti kan menerpa..
Menyaring keimanan..
Dikala ujian silih berganti..
Nabi saw menganjurkan umatnya agar semakin mendekat kepada ilahi..
Bangunlah orang orang yang berselimut..
Berapa banyak orang berpakaian di dunia, kelak ia telanjang di akhirat..
Banyak kepalsuan dalam dirinya..
Moga untaian kata ini sedikit memberi kehidupan di hati kita..
Untuk menempuh jalan menuju Allah..
Bersabarlah dengan takdirNya..
Sampai berjumpa di telaga surga..
Dengan Rasul kita yang tercinta..
“Tiap-tiap yg berjiwa akan merasakan mati. Allah akan mengujimu dgn keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yg sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Allah lah kamu dikembalikan”. (QS. Al Anbiya : 35)
Salam !