Kajian Tematis al-Qur'an & as-Sunnah # 373
Sifat Shalat Nabi : MENGANGKAT TANGAN PADA 4 KEADAAN
Hadits 1 :
Dari Ibnu Umar ra bahwa, Rasulullah Saw (dalam sholat) mengangkat tangan sejajar bahu ketika memulai
sholat, takbir untuk ruku’, demikian juga ketika mengangkat kepala dari ruku’ dan berkata : Sami’allaahu liman
hamidah robbanaa wa lakal hamdu. Beliau tidak melakukan itu (mengangkat tangan saat takbir) pada waktu
sujud. (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits 2 :
…وَإِذَاقَامَمِنْالرَّكْعَتَيْنِرَفَعَيَدَيْهِ…
Dan jika beliau bangkit dari dua rokaat, beliau mengangkat tangan. (HR. Bukhari)
Berdasarkan hadits-hadits diatas, dapat kita simpulkan bahwa disunnahkan mengangkat tangan di 4 keadaan
yaitu :
1. Takbiratul ihram (awal shalat)
2. Takbir menuju ruku’
3. Bangkit dari ruku’, saat mengucapkan Sami’allaahu liman hamidah robbanaa wa lakal hamdu.
4. Takbir saat bangkit dari duduk tasyahhud awal menuju rakaat ketiga.
POSISI TANGAN :
Posisi mengangkat tangan adalah sejajar dgn bahu.
Disebutkan jg dalam hadits lain dari Sahabat Malik bin al-Huwairits dalam Shahih Muslim bahwa kadangkala
Nabi mengangkat tangan hingga sejajar dgn telinga:
رَفَعَيَدَيْهِحَتَّىيُحَاذِيَبِهِمَاأُذُنَيْهِ
"Beliau mengangkat kedua tangannya sampai sejajar dgn kedua telinganya". (HR. Muslim dari Malik bin
alHuwairits)
Al-Imam asy-Syafi’i menggabungkan hadits yg menyatakan sejajar dgn bahu dan hadits yg menyatakan sejajar
dgn telinga, maknanya adalah : telapak tangan sejajar dgn bahu, sedangkan ujung-ujung jemari tangan sejajar
dgn telinga.
SAAT MENGUCAP TAKBIR :
Permulaan mengucapkan takbir bersamaan dgn permulaan mengangkat tangan (HR. Abu Dawud dari Abdul
Jabbar bin Wa’il).
Atau mengangkat tangan terlebih dahulu, kemudian baru mengucapkan takbir (HR. Abu Dawud dari Ibnu
Umar)
Salam !
— — — — —
Re-post by Y.U.N.A