Kajian Tematis al-Qur'an
& as-Sunnah #289
ADAB BERZIARAH KUBUR (3)
Imam Syafi’i mengatakan, ‘Aku membenci tindakan pengagungan makhluk hingga kuburannya
dijadikan masjid (tempat ibadah)”.(Syarh Shahih Muslim VII/42)
Imam Ibnu Abdil Barr menerangkan, “org arab biasanya, jk nabi mrk wafat, mrk akan berdiam di
sekeliling kuburannya. Maka, Nabi saw bersabda, “Ya Allah, jgnlah Engkau jadikan kuburanku
berhala yg disembah”. (HR. Malik dlm al-Muwattha’ II/72 no.452)
As-Suyuthy menjelaskan, “Jk seorg insan menyengaja shalat di kuburan atau berdoa utk dirinya
sendiri, dgn tujuan mendapat berkah dgnnya serta mengharapkan terkabulnya doa di situ; mk itu
adalah penentangan terhadap Allah dan Rasul-Nya. Menyimpang dari agama dan syariatnya”. (Al-
Amr bi al-Ittiba’ hal. 139)
Allah Swt sangat murka atas org yg melakukan hal itu.
Rasulullah saw saja sebagai manusia yg paling tinggi derajatnya tdk bs berbuat apa-apa. Lalu bgmn
dgn kita yg hanya manusia biasa?
Allah berfirman: "katakanlah (wahai Muhammad) aku tdk kuasa menarik kemanfaatan bagi diriku
dan tdk pula menolak kemudharatan kecuali yg dikehendaki Allah. Sekiranya aku mengetahui yg
ghaib tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tdk akan ditimpa
kemudharatan. Aku tdk lain HANYALAH pemberi peringatan dan pembawa berita gembira bagi org
org yg beriman". (QS. Al-'Araf:188)
Sekali lagi, kuburan hanya benda mati yg tdk bs memberi manfaat dan mudharat. Tp sayang sekali
banyak manusia yg tergiur melalui ritual ritual yg tdk pernah diajarkan Rasulullah dan para
sahabatnya, bahkan bertentangan dgn Ruh Tauhid yg dibawa oleh semua Nabi dan Rasul.
Nabi Muhammad saw memperingatkan para sahabat dan umatnya agar tdk terjerumus kpd perilaku
buruk kaum terdahulu. Sebagaimana praktik para pemuja berhala terhadap berhala mrk. Ini
merupakan Syirik Akbar ! ". (At-Tamhid V/45)