KTQS # 280 KAIDAH-KAIDAH DALAM BERDOA DAN DZIKIR

Kajian Tematis al-Qur'an

& as-Sunnah #280

☑ KAIDAH-KAIDAH DALAM BERDOA DAN DZIKIR

1. Dzikir dan do'a adalah ibadah yang bersifat tauqifiyah dgn syarat ikhlas dan sesuai dengan

contoh Rasulullah.

2. Dibedakan antara dzikir yang mutlak dengan dzikir yang muqayyad.

Dzikir/do'a yang muqayyad (yg telah ditentukan) waktunya, tempat, tata cara, jumlah, sebab

dan jenisnya tidak boleh dirubah-rubah, dan ada dalil yg melandasinya.

Dan dzikir/do'a yang mutlak tidak ditentukan, waktunya, tempat, tata cara, jumlah, sebab

dan jenisnya.

3. Do'a yang tidak berasal dari Nabi diperbolehkan dengan syarat:

a) Memlih lafadz yang paling bagus.

b) Tidak mengandung sesuatu yang terlarang.

c) Hanya pada dzikir/do'a mutlak saja.

d) Tidak boleh dijadikan sebagai sunnah atau rutinitas.

4. Setiap dzikir/do'a yang mempunyai lebih dari satu macam lafadz seperti do'a istiftah,

bacaan ruku' dan sujud, sebaiknya dibaca bergantian, dibaca terkadang dengan ini dan

terkadang dengan itu.

5. Setiap dzikir/do'a yang banyak macamnya dlm satu waktu, maka boleh dibaca semuanya

seperti do'a pagi dan petang.

6. Pada asalnya dzikir/do'a adalah dibaca dengan lirih, kecuali yang ditunjukkan dalil boleh

mengeraskannya atau disyari'atkan dengan keras, seperti adzan, takbir hari raya, talbiyah.

7. Setiap perbuatan yg haram atau makruh tidak boleh dimulai dengan dzikir/do'a.

(Diringkas dari kitab tashih ad du'a karya syaikh Bakr Abu Zaid).

Salam !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *