KTQS # 973
ACARA 3 BULANAN, 4 BULANAN, 7 BULANAN KEHAMILAN BERASAL DARI AGAMA HINDU
Membuat acara dan memilih saat usia kehamilan 3,4,7 bulan itu berdasarkan perhitungan dari kitab suci agama hindu, karena dibulan-bulan tsb dalam agama hindu, bayi dalam kandungan memiliki kondisi tertentu yg berkaitan dengan dewa-dewa dan kekuatan alam.
Dalam hindu tujuan acara tsb adalah, agar supaya ibu dan janin selalu dijaga dalam kesejahteraan dan keselamatan (wilujeng, santosa, jatmika, rahayu) oleh Sang Hyang Widhi.
Acara ini sering juga dikenal dengan Titoni/Tingkeban dan Garba Wedana (garba berarti perut, wedana berarti sedang mengandung).
Yaitu, upacara pemanggilan atman (urip) atau ruh kehidupan. Mitoni untuk melakukan ritual sambutan, yaitu penyambutan atau peneguhan letak atman (urip) atau ruh kehidupan si bayi.
Dan yg terbesar tingkeban berupa janganan, yaitu upacara suguhan terhadap “Empat Saudara” (sedulur papat) yg menyertai kelahiran sang bayi, yaitu : darah, air, barah, dan ari-ari yg oleh orang Jawa disebut kakang kawah adi ari-ari.
Tingkeban dilakukan guna memanggil semua kekuatan alam yg tidak kelihatan tapi mempunyai hubungan langsung pada kehidupan sang bayi.
Ari-ari yang keluar bersama bayi dibersihkan dgn air dan dimasukkan ke dalam tempurung kelapa, atau kendil atau guci. kemudian ditanam di pekarangan dan ditimbun dalam tanah, agar Sang Hyang Widhi menjaganya. (Sumber Kitab Upadesa)
Di dalam Islam tidak ada sama sekali perintahnya untuk melakukan acara khusus apapun selama kehamilan, apalagi memilih waktu dibulan ke 3,4,7,juga tatacara khusus untuk mengurus ari-ari, baik dalam al-Qur’an atau al-Hadits di kitab manapun
Salam !