KTQS # 796
AWAS BC HADITS PALSU BEREDAR
Dapat BC tentang BERDENGUNG TELINGA ADALAH PANGGILAN NABI, Dan diharuskan bershalawat saat
itu?
Hadis lengkapnya,
إِذَا طَنَّتْ أُذُنُ أَحَدِكُمْ فَلْيَذْكُرْنِي وَلْيُصَلِّ عَلَيَّ ، وَلْيَقُلْ : ذَكَرَ اللَّهُ مَنْ ذَكَرَنِي بِخَيْرٍ
”Apabila telinga kalian berdengung, hendaklah dia mengingatku, dan membaca shalawat untukku, dan
hendaknya dia mengucapkan, ’Semoga Allah mengingat orang yg mengingatkan dgn mendoakan
kebaikan.”
Hadits ini adalah hadits PALSU TIDAK ADA ASAL USULNYA.
Hadis ini disebutkan oleh al-Azizi dalam as-Siraj al-Munir atau yg dikenal dgn Azizi ‘Ala Jami’ush Shaghir.
Bukhari : ”Ma’mar dan bapaknya, keduanya adalah munkarul hadis”. (al-Lali’ al-Mashnu’ah, 2/242).
al-Uqaili : “Hadis yg tidak ada asalnya (tidak ada di kitab hadis)”. (ad-Dhu’afa’ 390, dinukil dari Silsilah al-
Ahadits ad-Dhaifah, 6/138).
Dan parahnya lagi hadis di atas, sama sekali tidak ada keterangan bahwa telinga kita jika berdengung
adalah tanda panggilan Rasulullah saw. Karena itu, tambahan bahwa dengung telinga adalah panggilan
Nabi saw, jelas tambahan dusta, mengada-ada, terlalu berlebihan dan memalukan.
Apalagi hadis tersebut adalah hadis palsu. Menyebarkan pernyataan semacam ini tidak ubahnya
menyebarkan kedustaan atas nama Rasulullah saw. “..bahwasanya hadis tsb dusta maka dia termasuk
diantara salah satu pembohong.” (HR. Muslim dalam Muqaddimah Shahihnya, 1/7).
Mari kita renungkan, jika orang yg menyebarkan sebuah hadis, sementara dia tdk tahu terhadap status
hadis tsb, shahih, dhaif atau palsu, dan dia tetap menyebarkan hadis itu tanpa memberikan keterangan
statusnya maka orang semacam ini termasuk dalam ancaman, disebut sebagai pendusta.
Kesimpulannya, BC tsb sama sekali tidak bisa dipertanggung jawabkan, karena itu, tidak perlu
dihiraukan, apalagi dijadikan acuan.
Stop penyebaran BC dusta dan hadits palsu !
Be a Smart Moslem !
Barakallahu fiikum !