KTQS # 633
ADAB BERZIARAH (1)
1. Mengucapkan Salam.
Apabila memasuki kawasan perkuburan Muslim, ucapkanlah salam kpd mereka. Rasulullah saw telah mengajarkan ucapan,
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ لَلاَحِقُونَ أَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمْالْعَافِيَةَ.
“Salam sejahtera ke atas kalian wahai penduduk negeri kaum mukminin dan muslimin. Sesungguhnya kami insya-Allah akan menyusul kalian. Aku memohon kpd Allah keselamatan bagi kami dan bagi kalian”. (HR. Muslim no: 975)
2. Tidak Mengucapkan Perkataan Yang Keji Dan Batil.
كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُوْرِ، أَلآ فَزُوْرُوْهَا، فَإِنَّهُ يُرِقُّ الْقَلْبَ، وَتُدْمِعُ الْعَيْنَ، وَتُذَكِّرُ اْلآخِرَةَ،وَلاَ تَقُوْلُوْا هُجْرًا.
“Dahulu aku telah melarang kalian dari menziarahi kubur, sekarang berziarahlah karena sesungguhnya ia dapat melembutkan hati, menitiskan air mata dan mengingatkan kepada Hari Akhirat. Akan tetapi janganlah kalian berkata-kata dengan perkataan yang keji dan batil”. (HR. al-Hakim dalam al-Mustadraknya, hadis no: 1342)
Perkataan keji dan batil itu misalnya, Berbicara urusan dunia seperti naik turun harga saham, kenaikan harga barang, Bbm, urusan pejabat, urusan keluarga dan lain-lain. Semua perbicaraan ini akan menjauhkan penziarah dari tujuan ziarah, yaitu “…melembutkan hati, menitiskan air mata dan mengingatkan kepada Hari Akhirat.”
Salam !