ADAB SAAT MENGANTAR JENAZAH
1. Bersikap Tenang
Hendaknya bersikap tenang dan diam ketika mengantar jenazah ke makam. Imam Nawawi berkata, ” Ketahuilah, sesungguhnya yang benar adalah bersikap tenang ketika mengantarkan jenazah. Tidak perlu mengeraskan suara dengan bacaan al-Qur’an, zikir, atau bacaan yang lain”. (dalam Kitab Asna al-Muthalib Syarh Raud ath-Thalib).
2. Disegerakan
Bila ada yang meninggal hendaknya disegerakan. Rasulullah bersabda, “Bila jenazah diangkat dan orang-orang mengusungnya di atas pundak, maka bila jenazah itu baik, dia berkata, ‘percepatlah perjalananku.’ Sebaliknya, bila jenazah itu tidak baik, dia akan berkata, ‘Celaka! mau dibawa ke mana aku?’. Semua makhluk mendengar suaranya kecuali manusia. Bila manusia mendengarnya, pasti pingsan”. (HR. Bukhari dan Muslim).
3. Berdiri Sejenak Di Sisi Kuburan
Orang-orang yang mengantar jenazah, setelah memakamkan hendaknya berdiri sejenak di sisi makam guna mendoakannya. Utsman ra berkata, “Nabi jika selesai menguburkan jenazah beliau berdiri sejenak dan bersabda, ‘Mohonlah ampunan bagi saudara kalian dan mintalah keteguhan untuknya, karena dia sekarang sedang ditanya’.”. (HR. Abu Daud)
4. Mengambil Pelajaran
Hendaknya para pengantar mengambil pelajaran berharga atas pengalamannya mengusung dan mengantarkan jenazah. Nabi Saw bersabda: “Jenguklah orang sakit dan iringilah jenazah, dengan demikian kalian akan mengingat akhirat”. (HR. Ahmad)
PERLUKAH BERWUDHU SAAT MEMBAWA (MENGHANTAR) JENAZAH?
Perintah mandi bagi yang memandikan mayat dan berwudlu bagi yang membawanya dalam hadits riwayat Ahmad, perintah ini tidak wajib karena adanya hadits yang menunjukkan tidak wajib, yaitu sabda Nabi saw, “Tidak ada kewajiban mandi atas kamu bila memandikan mayat, sesungguhnya mayatmu itu meninggal dalam keadaan suci dan tidak najis. Maka cukup mencuci tangan saja “. (HR Baihaqi)
Salam !