WASPADA DENGAN BULAN MUHARAM !
HATI-HATI DENGAN HAL-HAL YANG MENYERUPAI IBADAH TERKAIT DENGAN BULAN MUHARAM, KARENA BANYAK TERPENGARUH OLEH AQIDAH SESAT SYI’AH.
IBADAH SEJAK 1 s/d 30 MUHARAM, HANYA SHAUM TASU’A & ‘ASYURA SAJA. SELAIN ITU TIDAK ADA, SEPERTI MERAYAKAN, SALING MENGUCAPKAN SELAMAT, BERDOA DIWAKTU TERTENTU, MERATAP, DLL.
JUGA WASPADALAH, TERHADAP KEYAKINAN YANG MENYIMPANG TENTANG HARI ASYURA (10 MUHARAM).
Sekarang ini banyak tersebar keyakinan bahwa HARI ASYURA adalah HARI ANAK YATIM atau LEBARANNYA ANAK YATIM. Keyakinan ini adalah KEYAKINAN YANG TIDAK BENAR DAN MENYIMPANG dari ajaran islam yg lurus, tidak ada satu haditspun yg menyatakan seperti itu.
Ada 2 kelompok yg menyimpang terkait hari ‘Asyura:
1. KELOMPOK SYIAH :
Keyakinan ini berkembang disebabkan saat itu 10 muharam 61 H, meninggalnya Husein bin Ali dipadang karbala irak. Husein adalah cucu Rasulullah dari Ali bin Abi Thalib, sehingga hari itu dianggap sebagai hari anak yatim karena saat itu anaknya Husein menjadi yatim. Mereka melampiaskan KESEDIHAN dgn memukul-mukul dan melukai badan sendiri
2. KELOMPOK KHAWARIJ
Mereka adalah kelompok An-Nashibah yg memberontak pada pemerintahan Ali. Mereka merayakan hari itu dgn BERSUKA-CITA karena telah berhasil membunuh Husein.
Jadi benar apa yg disampaikan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah bahwa ada DUA ORANG dari masing-masing kelompok tsb yg pernah disampaikan Rasulullah di hadits yg shahih: “Akan ada SEORANG PENDUSTA dan SEORANG PERUSAK dari Bani Tsaqif”. (HR. Muslim)
1. Si Pendusta adalah Al-Mukhtar bin Ubaid dari kelompok Syiah.
2. Si Perusak adalah Al-Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqafi dari Khawarij
Mari kita kembalikan Syariat Islam yg lurus, jgn terpengaruh dgn sejarah yg datang kemudian.
Hari Asyura dgn melakukan shaum asyura sudah disyariatkan jauh sebelum kematian Husein. Dan memuliakan anak yatim itu setiap saat, setiap hari, sepanjang hidup kita.
Salam !