KTQS # 1274 AL-QUR’AN, HADITS QUDSI, HADITS NABAWI

AL-QUR’AN, HADITS QUDSI, HADITS NABAWI

Al-Qur’an: lafal dan maknanya dinisbahkan kepada Allah.
Hadits Nabawi: lafal dan maknanya dinisbahkan kepada Nabi saw.
Hadits Qudsi: maknanya dinisbahkan kepada Allah sedangkan lafalnya dinisbahkan kepada Nabi saw, disebut juga hadits hadits Rabbani atau hadits Illahi.

Perbedaan Al-Qur’an dan hadis qudsi
Perbedaan Al-Qur’an dan hadits qudsi adalah (Mushthalah Hadits Ibnu Al-Utsaimin, hlm. 11–12):

1. Al-Qur’an : Lafal dan maknanya dinisbahkan kepada Allah
Hadits Qudsi : Maknanya dinisbahkan kepada Allah, sedangkan lafalnya dinisbahkan kepada Nabi swt
2. Al-Qur’an : Telah bernilai ibadah meski semata-mata dibaca
Hadits Qudsi : Tidak bernilai ibadah jika semata-mata dibaca. Membaca hadis qudsi bernilai ibadah jika bertujuan untuk mempelajarinya
3. Al-Qur’an : Disyariatkan untuk dibaca ketika salat
Hadits Qudsi : Tidak boleh dibaca ketika salat
4. Al-Qur’an : Menjadi mukjizat Nabi saw. Karena itu, tidak ada seorang pun yang bisa membuat kitab seperti Alquran
Hadits Qudsi : Tidak termasuk mukjizat. Karena itu, banyak orang yang membuat hadis qudsi palsu
5. Al-Qur’an : Pasti sahih dan benar
Hadits Qudsi : Ada yang sahih dan ada yang lemah

Contoh hadits qudsi :
Rasulullah bersabda bahwa Allah Swt berfirman :
“Aku sesuai anggapan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika dia mengingat-Ku. Jika dia mengingat-Ku sendiri maka Aku akan mengingatnya pada diri-Ku, namun jika dia mengingat-Ku di sekelompok orang maka Aku akan menyebut-nyebut namanya di kelompok makhluk yang lebih baik.”
(HR. Al-Bukhari, no. 7405 dan Muslim, no. 2675)

Salam !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *