KTQS # 1948
MEMOHON ILMU YANG BERMANFAAT, REJEKI YANG BAIK & AMAL YANG DITERIMA II
(2) REJEKI YANG BAIK
Rejeki yang halal dan positif akan berpengaruh kepada diri seorang. Bukan rezeki yang banyak, dikarenakan rezeki yang banyak dan lapang belum tentu baik untuk diri seseorang.
Bahkan dalam hadits yang lain disebutkan, bahwa justru rezeki yang lapanglah yang sering kali membinasakan manusia.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
“Demi Allah bukan kemiskinan yang aku takutkan pada kalian, tapi aku takut dunia dibentangkan untuk kalian seperti halnya dibentangkan pada orang sebelum kalian, lalu kalian berlomba-lomba meraihnya sebagaimana mereka berlomba-lomba, lalu dunia itu membinasakan kalian seperti telah membinasakan mereka”. (HR. Bukhari: 6425, Muslim: 2961)
Ada orang yang ketika dilapangkan rezekinya menjadi kebaikan bagi dirinya dan orang lain semisal Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf.
Namun ada juga orang yang ketika dilapangkan rezekinya justru membinasakan dan tidak menjadi kebaikan bagi dirinya semisal Qarun.
Oleh karena itulah, kita meminta kepada Allah rezeki yang baik. Rezeki yang bisa membuahkan kebaikan dan manfaat untuk dunia dan akhirat kita.
Miliki sifat Qana’ah dalam diri kita yaitu ridha dengan takdir dan pembagian dari Allah.