KTQS # 1793 SAHABAT SURGA (1)

KTQS # 1793

SAHABAT SURGA (1)

Sahabat-sahabat yang hadir dalam kehidupan kita jika kehadirannya karena terikat oleh kecintaan kepada Allah maka inilah bentuk persahabatan yang sejati, persahabatan karena landasan keimanan dan ketaatan kepada-Nya. Bersahabat dunia akhirat.

Beruntungnya, jika persahabatan yang dilandaskan karena Allah ini terus berjalan. Sehingga saat salah satu dari sahabat kita khilaf terperosok ke dalam kelalaian, maka kelak Allah ijinkan sahabat yang shalih ini memberi syafa’at kepada kita.

Hasan Al- Bashri berkata,
”Perbanyaklah berteman dengan orang-orang yang beriman. Karena mereka memiliki syafaat pada hari klamat”. (Ma’alimut Tanzil 4/268)

Perhatikan hadits panjang ini !

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang syafaat di hari kiamat,

Setelah orang-orang mukmin itu dibebaskan dari neraka, demi Allah, Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian begitu gigih dalam memohon kepada Allah untuk memperjuangkan hak untuk saudara-saudaranya yang berada di dalam neraka pada hari kiamat.

Mereka memohon : “Wahai Tuhan kami, mereka itu (yang tinggal di neraka) pernah berpuasa bersama kami, shalat, dan juga haji”

Dijawab : “Keluarkan (dari neraka) orang-orang yang kalian kenal. Hingga wajah mereka diharamkan untuk dibakar oleh api neraka”

Para mukminin inipun MENGELUARKAN BANYAK SAUDARANYA yang telah dibakar di neraka, ada yang dibakar sampai betisnya dan ada yang sampai lututnya.

Kemudian orang mukmin itu lapor kepada Allah, ”Ya Tuhan kami, orang yang Engkau perintahkan untuk dientaskan dari neraka, sudah tidak tersisa.”

Allah berfirman, ”Kembali lagi, keluarkanlah yang masih memiliki iman seberat dinar.”

Maka dikeluarkanlah orang mukmin banyak sekali yang disiksa di neraka. Kemudian mereka melapor, ”Wahai Tuhan kami, kami tidak meninggalkan seorangpun orang yang Engkau perintahkan untuk dikeluarkan”. (HR. Muslim no. 183).

Demikianlah manfaat bersahabat dengan sahabat yang shaleh.

Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Setiap orang akan dikumpulkan bersama orang yang ia cintai”. (HR. Bukhari no. 6170, Muslim no. 2640)

Jika ia mencintai orang kafir melebihi kecintaannya kepada orang mukmin maka ia akan bersama orang kafir tersebut, na’udzubillah min dzalik.

Begitupula sebaliknya jika ia bersahabat dengan orang mukmin maka ia akan bersamanya di surga, alhamdulillah.

Sifat seseorang dan kesalehan itu akan menulari, dengan berkumpul bersama orang saleh, maka kita juga akan menjadi saleh juga sebaliknya.

“Perumpamaan kawan yang baik dan kawan yang buruk seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang peniup alat untuk menyalakan api (pandai besi). Adapun penjual minyak wangi, mungkin dia akan memberikan hadiah kepadamu, atau engkau membeli darinya, atau engkau  mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, mungkin dia akan membakar  pakaianmu, atau engkau mendapatkan bau yang buruk”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Lalu bagaimana jika kita bersahabat dengan orang kafir? Inilah petunjuk Allah mengenai hal itu.

TUNGGU KAJIAN SELANJUTNYA !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *