KTQS # 1714 ABU JAHAL & DOA PERLINDUNGAN

KTQS # 1714

ABU JAHAL & DOA PERLINDUNGAN

Nama asli Abu Jahal adalah Amru bin Hisyam. Ia termasuk bangsawan Quraisy yang dikenal cerdas & bijak, hingga digelari fansnya sebagai Abu al-Hakam (bapak cendekiawan) dan dikenal royal dermawan.

Hingga baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berdo’a khusus untuknya, agar Islam dikuatkan oleh satu dari dua ‘Umar’, apakah ‘Amru bin Hisyam atau Umar bin al-Khaththab. Maka Allah memilih Umar bin Khattab jadi sahabat terdekat Nabi.

Sedangkan Amru Ibn Hisyam, semakin menjadi-jadi memusuhi dakwah Islam, padahal (dalam riwayat mursal), disebut-sebut bahwa ia pernah ditanya seseorang mengenai Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia menjawab dengan kalimat menakjubkan:

‎والله إن محمدا لصادق
“Demi Allah, sesungguhnya Muhammad adalah sosok yang benar-benar jujur”

Artinya pengingkarannya pada Islam, semata-mata karena takabbur, cinta dunia, tak mau kekuasaan politiknya diserahkan pada Islam.

Hingga wajar jika ia digelari baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai “ABU JAHAL” (bapak kedunguan). Dungu di sini adalah dari sudut pandang Islam, yakni dengan sikap permusuhannya pada Islam. Ia pernah dido’akan Rasulullah:

‎اللهم عليك بأبي جهل ابن هشام
YA ALLAH HANCURKANLAH ABU JAHAL BIN HISYAM

Hingga akhirnya binasa dan terhina dalam perang Badar al-Kubra, sungguh terhina dunia dan akhirat.

Di zaman ini, ada banyak oknum bergelar cendekiawan, profesor, doktor tapi menghalalkan LGBT yang juga anti pada dakwah, menghalang-halangi syiar islam, padahal oleh fansnya mereka digelari cendekiawan mirip gelar Abu al-Hakam.

Betapa kita saksikan di zaman ini gelar bangsawan & gelar akademik tak menjamin ia lebih cerdas daripada orang biasa tanpa gelar dalam menyikapi ajaran Islam.

Kita lebih layak menghormati sosok pengemban dakwah tanpa embel gelar akademik daripada oknum-oknum ini, sebagaimana sahabat yang mulia dan menjadi ulama, Ibnu Mas’ud radhiyallâhu ‘anhu, bukan bangsawan tapi jelas jauh lebih mulia dan tak bisa dibandingkan dengan Abu Jahl.

Waspadai Abu Jahal zaman ini yang cerdas tapi sesat menyesatkan.

Oleh karena itu, sebaiknya kita memperbanyak doa kepada Allah SWT agar selalu diberikan keimanan yang tetap dan terhindar dari kesesatan setelah iman dengan membaca doa berikut :

‎رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا
‎وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ

Rabbana laa tuzigh quluubana ba’da idz hadaitana wa hab lana min ladunka rahmah innaka antal wahhab.

“Ya Tuhan kami, semoga Engkau berkenan menjadikan hati kami tidak condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan semoga Engaku berkenan mengkaruniai kepada kami rahmat dari sisi Engkau. karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)”. (Ali ‘Imran: 8)

‎اللَّهُمَّ أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu, jangan sampai aku sesat atau disesatkan (oleh setan atau orang berwatak setan)”

Barakallahu fiikum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *