KTQS # 1487
TERTAWA & MENANGIS (1)
Tertawa dapat mengeluarkan seseorang dari iman dan Islam. Tertawa yang tidak terkendali bisa berdampak buruk bagi diri dan orang lain.
Sering kita jumpai awalnya orang senda gurau lalu berakhir dengan kebencian dan pertengkaran karena tersinggung.
Imam Ibnu Hibban ra berkata : “Banyak dalil yang menjelaskan larangan tertawa yang berlebihlebihan, karena sering tertawa pasti berdampak tidak baik.”
Kemudian beliau membacakan hadits Rasulullah saw, “Seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” (HR. Bukhori 8/217)
Dan jangan dikira tertawa atau menertawakan sesuatu adalah hal yang sepele. Apalagi yang menjadi bahan lelucon adalah syari’at Islam yang mulia.
Menangis pada umumnya karena sedih, sakit atau tertimpa musibah. Akan tetapi terkadang karena rasa gembira dan haru, semuanya itu hukumnya boleh asal tidak seperti tangisan jahiliyah.
Menangis terkadang mendapat pahala bila dikarenakan takut siksaan Alloh, seperti orang yang berbuat maksiat lalu dia sadar dan istighfar, atau menangis karena mengingat kebesaran kekuasaan-Nya atau berharap rohmat dan surga-Nya. Menangislah karena takut kepada Allah swt.
Rosulullah saw bersabda :
“Tidaklah masuk neraka orang yang menangis karena takut kepada Allah.” (HR. Tirmidzi dishahihkan dalam al-Misykah 3828)
Anas bin Malik ra mengatakan : “Tidak ada hari yang lebih menyedihkan bagi para sahabat dari pada hari itu.” Anas bin Malik ra berkata lagi : “Mereka menutupi kepala mereka sambil terdengar isak tangis mereka.” (HR. Muslim 4351)
Dalam Islam, tertawa dan menangis ada rambu-rambu syar’inya, namun masih banyak saudara kita yg belum mengetahuinya.
Jika dikaji secara rinci bukanlah hal remeh tapi merupakan hal yang perlu diwaspadai.
Hal apa saja Tertawa yang mendatangkan pahala dan dosa juga Menangis yang berbuah pahala atau dosa?
Ikuti kajian selanjutnya…
Salam !