KTQS # 1488
TERTAWA & MENANGIS (2)
NANGIS BERBUAH DOSA
Rasululloh saw, bersabda : “Sesungguhnya Allah swt tidak menyiksa karena air mata atau karena kesedihan hati. Tetapi Dia menyiksa atau mengasihi sebab ini, -beliau menunjuk ke lidah beliau-.” (HR. Muslim 1532)
Maksudnya Allah menyiksa karena ratapan yang diucapkan lidah ketika menolak takdir Allah atas si mayit.
Meratapi orang mati adalah hal yang tercela karena menunjukkan pelakunya tidak beriman kepada takdir Alloh atau tidak ridha ketentuan Allah swt.
Tatkala suami Ummu Salamah ra meninggal dunia, dan hendak menangis, lalu Nabi saw bersabda : “Apakah kamu akan memasukkan setan di rumah yang Allah telah mengusirnya.” Beliau mengulangi dua kali. Lalu Ummu Salamah ra diam dan tidak menangis lagi. (HR. Muslim 3/39)
Ibnul Mubarok rahimahullah, berkata : jeritan tangisan akan berbahaya kepada si mayit. Rasulullah saw sabda :“Sesungguhnya mayat disiksa lantaran tangisan keluarganya.” (HR. Bukhori 2/101)
Inilah salah satu contoh menangis yang berbahaya. Demikian juga tangisan ketika dirinya atau keluarganya terkena musibah. Manusia memang boleh bersedih tetapi tidak boleh menangis dengan mengeraskan suara.
Rasulullah Saw berkata kepada Mua’adz bin Jabal ra: “Barangkali kami akan melewati masjidku dan kuburanku.” Lalu Mua’adz menangis karena sedih. Lantas Rasulullah saw berkata : “Jangan menangis wahai Mu’adz, sungguh menangis dengan keras adalah perbuatan setan.” (HR. Ahmad, shahih dalam Silsilah Shahihah 5/665)
Salam !