KTQS # 1468 SHALAT DHUHA ATAU ISYROQ/SYURQ?

KTQS # 1468

SHALAT DHUHA ATAU ISYROQ/SYURQ?

Ada beberapa hadits yg lafadznya hampir sama,

1. “Barangsiapa yang shalat subuh berjamaah lalu dia duduk untuk berdzikir kepada Allah hingga terbit matahari kemudian shalat dua rakaat maka dia seperti mendapatkan pahala haji dan umrah.” Anas berkata: Rasulullah bersabda: “Sempurna, sempurna, sempurna”. (HR. At Tirmidzi No. 586)

2. Dari Abu Umamah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang shalat subuh berjamaah lalu kemudian dia duduk untuk berdzikir kepada Allah hingga terbitnya matahari, kemudian dia bangun mengerjakan shalat dua rakaat, maka dia mendapatkan pahala sebagaimana haji dan umrah”. (HR. Ath Thabarani, Al Mu’jam Al Kabir No. 7741)

3. Dari Abdullah bin Ghabir, bahwa Umamah dan ‘Utaibah bin Abd ra mengatakan, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang shalat subuh secara berjamaah kemudian dia berdiam (berdzikir) sampai datang waktu dhuha, maka dia akan mendapatkan ganjaran seperti haji dan umrah secara sempurna”. (HR. Ath Thabarani, Al Mu’jam Al Kabir No. 7663)

Tiga Hadits ini menunjukkan shalat dilakukan tidak lama setelah matahari terbit, karena lafazh hadits ini adalah tsumma shalla rak’atain – kemudian shalat dua rakaat, dan tsumma qaama fashalla rak’atain – kemudian dia bangun lalu shalat dua rakaat.

Bahwasanya shalat dhuha dan shalat isyraq adalah sama, semua mengatakan bahwa waktunya adalah setelah terbitnya matahari sampai tergelincirnya. (Tuhfatul Muhtaj, 2/131, Al Qalyubi wal ‘Amirah, 1/412, Awjaza Al Masalik Ila Muwaththa Malik, 3/124, Ihya ‘Ulumuddin, 1/203)

Shalat diwaktu syurq/isyraq pada hakikatnya adalah shalat dhuha yang diawalkan waktunya. Dipertegas lagi oleh hadits yang ketiga, yang jelas-jelas menyebut dhuha, oleh karenanya ketiga dalil diatas adalah dalil shalat dhuha bukan dalil untuk shalat lainnya.

Salam !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *