Kajian Tematis al-Qur’an
& as-Sunnah # 375
Sifat Shalat Nabi : KHUSYU adalah IHSAN
Banyak cara yang dilakukan orang agar shalat dan ibadah lainnya agar bisa melakukannya dengan khusyu, ada pelatihan shalat khusyu, ada yg memejamkan matanya saat shalat. Padahal Rasulullah tdk pernah melakukan hal tsb.
Lalu apa yang harus dilakukan agar khusyu, jawabnnya hanya satu, yaitu : IHSAN.
Ihsan rukunnya hanya satu, yaitu : “Beribadah kepada Allah dalam keadaan seakan-akan kamu melihat-Nya. Jika kamu tidak bisa melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu”.
Dalilnya, firman Allah Ta`ala : “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat ihsan”. (QS. An-Nahl : 128).
Dan firman Allah Ta`ala yg artinya : “Dan bertakwalah kepada (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. Yang melihatmu ketika kamu berdiri (untuk shalat) dan (melihat) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud. Sesunnguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS. Asy-Syu`araa : 217-220).
Serta firman-Nya : “Dalam keadaan apapun kamu berada, dan (ayat) apapun dari Al-Qur`an yang kamu baca, serta pekerjaan apa saja yg kamu kerjakan, tidak lain kami adalah menjadi saksi atasmu diwaktu kamu melakukannya”. (QS. Yunus : 61).
Ibnu Katsir mengatakan dalam tafsirnya, “Suatu amalan tidak dapat dikatakan ihsan, sampai amalan tersebut ikhlas hanya untuk Allah Swt dan sesuai dgn syariat Rasulullah Saw (sesuai Sunnah).” (Tafsir al-Quranil ‘Adzim)
Maka untuk mendapatkan khusyu, syaratnya, Ihsan (merasa dilihat Allah), ikhlas (untuk Allah Swt) dan Ittiba’ (sesuai Sunnah Rasulullah Saw).
Salam !