KTQS # 679
(SERI RAMADHAN 16)
BACAAN DOA SETELAH WITIR
JUMLAH RAKAAT
Berdasarkan hadits Rasulullah saw diriwayatkan oleh Abu Dawud no. 1422, an-Nasa-i III/238-239, dan Ibnu Majah no. 1190 shalat witir bisa dilakukan 1, 3, 5 rakaat.
Dalam Hadits Abu Dawud lainnya disebutkan juga 7 dan 9 rakaat.
BACAAN SETELAH SALAM SHALAT WITIR
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ
“Subhaanal malikil qudduusi 3x, sedang yang ketiga, beliau membacanya dengan suara keras dan panjang”.
(HR. An-Nasai 3/244, Ad-Daruquthni)
WITIR & TAHAJUD/SHALAT MALAM
Dari Said bin al Musayyah, sesungguhnya Abu Bakar dan Umar menceritakan shalat witir masing masing di hadapan Rasulullah saw:
Maka Abu Bakar berkata, “adapun saya shalat terlebih dahulu, kemudian tidur menyelesaikan witir, dan apabila bangun saya shalat yang genap sampai shubuh”
Sedangkan Umar berkata, “Saya tidur setelah punya yang genap, kemudian witir diakhir malam sebelum waktu sahur (shubuh)”
Maka Rasulullah bersabda ditujukan kepada Abu Bakar, “yang ini (org yang) hati hati”, dan bersabda ditujukan kepada Umar, “adapun yang ini (orang yang) kuat”.
(HR. At-Thahawi, Syarh Ma’anil Atsar I:342, Nailul Authar III:47)
Dimaksud ‘yang genap’ adalah Tahajud/shalat malam.
‘Aisyah mengatakan, “Rasulullah saw tidak pernah menambah jumlah raka’at dalam shalat malam di bulan Ramadhan dan diluar bulan Ramadhan lebih dari 11 raka’at”. (HR. Bukhari 1147, Muslim 738)
Hadits lanjutannya, “Beliau shalat empat rakaat dan jangan ditanya betapa bagusnya dan panjangnya. Kemudian Beliau shalat empat rakaat lagi dan jangan ditanya betapa bagusnya dan panjangnya. Kemudian beliau shalat 3 rakaat”.
Apabila merujuk hadits dari Aisyah maka pelaksanaan adalah 4+4+3 atau bisa juga 2+2+2+2+2+1, 2+2+2+2+3 atau 2+2+2+5.
Bisa witir dahulu sebelum tidur (1, 3, 5 rakaat), setelah itu yang genap (10, 8, 6 rakaat).
Atau yang genap dahulu sebelum tidur, lalu witir setelah bangun tidur atau sekaligus genap dan witirnya sebelum atau sesudah tidur.
Salam !