KTQS # 1080
BINTANG JATUH MUSTAJABHNYA DOA?
Fungsi bintang adalah sebagai petunjuk, “Dan Dialah yang menjadikan bagi kalian bintang-bintang agar kalian menjadikannya sebagai petunjuk dalam kegelapan darat dan laut. Sesunguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran Kami kepada orang-orang yang mengetahui”. (Qs Al an’am: 97)
Imam Bukhari menukil perkataan seorang ulama tafsir terkemuka Imam Qatadah :
“Sesungguhnya Allah menciptakan bintang-bintang untuk tiga tujuan. Sebagai perhisan bagi langit, sebagai alat pelempar setan pencuri berita langit dan sebagi petunjuk arah dalam kegelapan.
Imam Qatadah melanjutkan: “Dan barang siapa yang menambahkan fungsi bintang selain dari ketiga fungsi diatas, maka dia salah dan telah berani memberi sebuah kesimpulan dari sesuatu yang tidak diketahuinya“.
Benarkah saat bintang jatuh adalah saat mustajabahnya doa?
Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdil-Wahhaab Al-Wushaabiy hafidhahullah pernah ditanya:
“Apakah shahih doa yang dipanjatkan ketika bintang jatuh?”.
Beliau menjawab : “Aku tidak mengetahui hadits (shahih) tentang hal tersebut. Hadits yang ada hanyalah terkait bahwa apabila ada orang yang melihat bintang yang digunakan untuk melempar setan (bintang jatuh) agar tidak memperhatikannya. Tidak boleh memperhatikannya. Inilah yang aku ketahui, yaitu tidak boleh memperhatikannya”.
So, Anggapan sebagian orang-orang bahwa Mustajabah sebuah doa saat “Bintang Jatuh” adalah salah, sesat dan menyesatkan.
Syariat telah memaparkan waktu mustajab sebuah doa dengan sangat gamblang. Yaitu, Waktu diantara azan dan iqamat, pada saat sujud, ketika sedang bermusafir, sesaat menjelang berbuka puasa, saat penghujung setiap shalat, saat sujud, Ini semua adalah beberapa waktu mustajabah doa.
Semoga kita senantiasa dituntun kepada jalan orang-orang yang diridhoi dan bukan kepada jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Aamiin.
Salam !