WASPADA BC NISFU SYA’BAN BEREDAR !
KTQS # 1383
WASPADA BC NISFU SYA’BAN BEREDAR !
(1). TUTUP BUKU AMAL
Amalan diangkat pada saat malam lailatul qadar BUKAN pada malam nisfu syaban, berdasarkan : Firman Allah dalam surat Ad Dukhan 3, 4 : “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yg diberkahi. Sungguh, Kamilah yg memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yg penuh hikmah”
An Naisaburi berkata dalam tafsirnya, “…malam itu adalah malam lailatul qadar, berdasarkan firman Allah surat Al-Qadar ayat 1 إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ.
(2) HADITS TENTANG SHALAT, PUASA & DZIKIR KHUSUS DI BULAN SYA’BAN SANGAT LEMAH BAHKAN PALSU.
Imam Nawawi berkata: “shalat rajab (raghaib) dan shalat nisfu sya’ban adalah merupakan dua bid’ah yg mungkar serta sangat buruk”. Tidak ada amalan khusus apapun di bulan sya’ban.
(3). Meminta maaf tanpa sebab adalah ghuluw / berlebihan alias lebay atau alay.
Utk kesalahan yg tidak disengaja sudah Allah maafkan : “Sesungguhnya Allah telah memaafkan ummatku yang berbuat salah karena tidak sengaja, atau karena lupa, atau karena dipaksa” (HR Ibnu Majah, 1675, Al Baihaqi, 7/356)
Meminta maaf pada kesalahan yg disengaja harus dilakukan saat itu juga.
Jadi, Amalan Nisfu Sya’ban lainnya : shalat kheir, shalat alfiyah, shalat 100 rakaat, shalat 2 rakaat sebelum maghrib, membaca yaasin 3 x, membaca istighfar 1000 x, berkumpul lalu berdo’a berjamaah, malam itu Allah Swt turun kebumi, dll.
Semua ini tidak ada tuntunannya dari Rasulullah Saw.
Terlebih lagi bahwa Ritual Nishfu Sya’ban pertama kali terjadi thn 449 H, hampir 500 tahun setelah Nabi Wafat, oleh seseorg yg bernama Babin bin Hamro.
Maka jelas Ritual Ibadah Nisfu Sya’ban BUKAN SUNNAH RASULULLAH SAW.
Allah Ta’ala berfirman : “Tahukah kalian orang-orang YANG PALING merugi amal perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah SIA-SIA amal perbuatannya di kehidupan dunia ini, sedangkan mereka MENYANGKA bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.” [Q.S AlKahfi 103-104)
Salam !