KTQS # 1309 ADAB BICARA DAN MENYEBARKAN BERITA.

ADAB BICARA DAN MENYEBARKAN BERITA.

Allah Swt berfirman; “Wahai orang-orang yg beriman, apabila datang kepada kalian orang fasiq dengan membawa berita, maka periksalah dahulu dengan teliti”, (Al-Hujurot:6)

Maksudnya mintalah bukti kebenaran suatu berita dari si pembawa berita. Jika ia bisa mendatangkan buktinya, maka terimalah. Jika ia tidak bisa mendatangkan bukti, maka tolaklah berita itu & cegahlah orang agar tidak menyampaikan berita bohong yg tidak ada dasarnya.

Dgn demikian, berita itu akan mati terkubur di dalam dada pembawanya disebabkan kehilangan orang-orang yg menerimanya.

Seperti inilah Al Qur’an mendidik umatnya, namun sangat disayangkan, banyak kaum muslimin yg tdk konsisten dgn pendidikan ini, Sehingga jika ada orang menyebarkan berita bohong maka berita itu akan segera tersebar di masyarakat tanpa penelitian kebenarannya.

Allah Swt berfirman, “(Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut”. (An Nur : 15)

Pada dasarnya penyebaran berita itu dari mulut ke telinga, lalu dilanjutkan ke hati dan dipikirkan, selanjutnya diputuskan boleh atau tidak berita itu disebarluaskan.

Allah Swt berfirman, “Kamu katakan dgn mulutmu apa yg tidak kamu ketahui sedikit juga, & kamu menganggapnya suatu yg ringan saja, Padahal dia pada sisi Allah adalah besar”. (QS. An Nur : 15)

Begitupula di era maraknya media informasi & pengguna medsos terbawa hanyut dalam semangat membroadcast & tak peduli dengan rambu-rambu Syariat lagi.

Salam !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *