KTQS # 2029
BAHAGIA DI USIA TUA (6)
• Hendaknya berlindung kepada Allah dari jahatnya usia tua
Qatadah berkata, “Ketahuilah bahwa umur panjang adalah hujjah dan alasan, kami berlindung kepada Allah dari tertipu dengan umur panjang.” (Tafsir Ibn Katsir: 6/553)
Anas bin Malik berkata, “Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam berdo’a:
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa sedih dan duka cita, lemah dan malas, pengecut dan kikir, dan terlilit hutang serta dikuasai musuh.” (HR. Bukhari no.5892)
• Hendaknya lebih mengutamakan ibadah daripada mencari harta benda
Imam Nawawi berkata, “Sesungguhnya penduduk Madinah, apabila mereka telah berumur 40 tahun maka mereka mengkhususkan dirinya untuk beribadah.” (Riyadhush Shalihin: 1/106)
Hendaknya meningkatkan menuntut ilmu din agar sempurna aqidah dan amal ibadahnya. Jika orang sudah lanjut usia maka dia pensiun dan berhenti kerja; itu benar karena dia akan meninggal dunia. Akan tetapi sebalinya, dia harus lebih banyak menimba ilmu din, agar sempurna ibadahnya.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam pada akhir hidupnya lebih banyak menerima wahyu sebagai isyarat sempurnanya ibadah beliau sebelum meninggal dunia dan sempurna pula ilmu din yang beliau sampaikan kepada manusia.
Anas bin Malik berkata, “Allah telah menurunkan wahyu secara berturut-turut kepada Rasulullah sebelum wafatnya, setelah turunnya wahyu sempurna, maka wafatlah Nabi.” (HR. Bukhari no.4599)
• Hendaknya tidak mencukupkan dirinya mengamalkan yang wajib, tetapi juga meningkatkan amalan sunnah juga
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam pada akhir hidupnya sering mengamalkan sunnah, bengkak kakinya karena lama berdiri ketika shalat malam, beliau i’tikaf dua puluh hari menjelang wafatnya.
Masruq berkata, “Saya bertaya kepada Aisyah, ‘Amalan apakah yang paling dicintai oleh Nabi?’ Dia menjawab:
‘Yaitu amalan yang dikerjakan secara terus-menerus.’” Masruq berkata, “Tanyaku lagi, ‘Lalu kapankah beliau biasa bangun (pagi)?’ Dia menjawab“Beliau bangun (pagi) apabila mendengar ayam berkokok.’” (HR. Bukhari no.5981)
Dari Anas bin Malik, Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda:
“Ada tiga hal yang akan mengiringi mayat ke liang kubur, yang dua akan kembali pulang dan yang satu akan tetap bersamanya. Sesungguhnya mayat itu akan diiringi keluarga, harta, dan amal perbuatannya menuju liang kuburnya. Keluarga dan hartanya akan kembali ke rumah, sedangkan amal perbuatannya akan tetap tinggal menemaninya.” (HR. Muslim: 8/211-212 no.2095)
Next : Lebih mencintai Akhirat