KTQS # 2006
DOA HUJAN (Lengkap)
Ketika hujan turun, bersyukurlah pada Allah jangan gelisah atau malah mengumpat.
Berdoa lah :
“Allahumma shoyyiban naafi’aa”
(Ya Allah turunkanlah hujan yang bermanfaat)
DZIKIR KETIKA MENDENGAR SUARA PETIR
Dari ‘Ikrimah mengatakan bahwasanya Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma tatkala mendengar suara petir, beliau mengucapkan,
سُبْحَانَ الَّذِي سَبَّحَتْ لَهُ
”Subhanalladzi sabbahat lahu”
(Maha suci Allah yang petir bertasbih kepada-Nya)
Lalu beliau mengatakan,:
”Sesungguhnya petir adalah malaikat yang meneriak (membentak) untuk mengatur hujan sebagaimana pengembala ternak membentak hewannya”. (Lihat Adabul Mufrod no. 722)
Apabila ’Abdullah bin Az Zubair mendengar petir, dia menghentikan pembicaraan, kemudian mengucapkan,
سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ
“Subhanalladzi yusabbihur ro’du bi hamdihi wal mala-ikatu min khiifatih”
(Mahasuci Allah yang petir dan para malaikat bertasbih dengan memuji-Nya karena rasa takut kepada-Nya).
Kemudian beliau mengatakan,
إِنَّ هَذَا لَوَعِيْدٌ شَدِيْدٌ لِأَهْلِ الأَرْضِ
”Inilah ancaman yang sangat keras untuk penduduk suatu negeri”. (Lihat Adabul Mufrod no. 723)
Jadi, do’a yang boleh dibaca ketika mendengar guruh atau suara petir adalah bacaan:
“Subhanalladzi yusabbihur ro’du bi hamdihi wal mala-ikatu min khiifatih”
“Maha Suci Allah yang halilintar dan para malaikat bertasbih dengan memujiNya, karena takut kepadaNya”. (Al-Muwaththa’ 2/992)
DOA SELEPAS HUJAN
مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ
“Mutirnaa bifadhlillaahi wa rahmatihi”
(Kami telah diturunkan hujan dengan limpah kurnia dan rahmat dari Allah). (HR: Al-Bukhari 1/205, Muslim 1/83)
Semuga bermanfaat dan dikurniakan Allah hidayah untuk mengamalkannya.