KTQS # 1743
SIKAP KITA…SEHARUSNYA
Kondisi seperti saat ini, kita melihat berbagai sikap orang dalam merespon menghadapi pandemi covid 19, sungguh sangat membingungkan kita.
Ada orang yang serius dan berhati-hati, ada yang lalai dan abai, ada juga yang biasa-biasa saja.
Malah ada yang menantang dengan angkuhnya “saya lebih takut kepada Allah daripada virus”, begitulah katanya. Dia pikir kita yang hati-hati, hidup tertib dan taat itu tidak takut kepada Allah, justru kita lebih takut kepada Allah dibandingkan dia.
Buktinya kita mengikuti panduan Allah cara menghadapi wabah penyakit yg disampaikan oleh Rasulullah, bukan mengikuti kehendak sendiri.
Ingat, tanggung jawab kita hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Abaikan sikap orang lain yang abai menghadapi wabah covid 19.
Kita harus tetap istiqamah menjaga diri & keluarga, dgn demikian kita ikut menghentikan penyebaran virus covid 19, artinya secara tidak langsung kita telah mencegah kematian yang disebabkan tertular oleh kita atau sebaliknya.
Prinsipnya, kita wajib menjauhkan mafsadat, saat ini sudah bukan lagi sekedar madharat dan itu harus didahulukan daripada mengambil mashlahat.*
“…membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi…”. (QS. Al-Maidah : 32)
Menjaga diri & keluarga sama dengan menjaga kehidupan orang lain.
Demikianlah Allah & Rasul-Nya memandu manusia dalam menghadapi wabah penyakit.
Jadi, siapa yang lebih takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala ?
*Kamus :
Mafsadat=Kerusakan
Madharat=Kerugian
Maslahat=Manfaat