KTQS # 1698
NUSYUZ (2)
Nusyuz atau kedurhakaan istri kepada suami.
3. Menolak Ajakan Suami
Istri berkewajiban melayani suami sebatas kemampuannya asal bukan dalam perkara maksiat. Termasuk ketika suami mengajaknya ke tempat tidurnya, maka istri tidak boleh menolak.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , dia berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika seorang suami memanggil isterinya ke tempat tidurnya, namun istrinya enggan (datang), lalu suami bermalam dalam keadaan marah kepadanya, malaikat melaknat isteri itu sampai masuk waktu subuh”. (HR. Al-Bukhâri, no. 3237, 5193 dan Muslim, no. 1436)
Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Hadits ini merupakan dalil tentang haramnya istri menolak ajakan suami ke tempat tidur tanpa halangan syar’i. Dan haidh bukan merupakan halangan menolak, sebab suami punya hak bersenang-senang dengan istrinya di atas sarungnya (maksudnya boleh bersenang-senang selama bukan jima’)”. (Syarah Nawawi, 10/7-8)
4. Keluar Rumah Tanpa Idzin
Seorang istri tempatnya di rumah, dia tidak boleh keluar rumah kecuali dengan izin suami. Allâh Azza wa Jalla berfirman:
Dan hendaklah kamu (para istri Nabi) tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allâh dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allâh bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya”. (Al Ahzab/33: 33)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Ayat ini menunjukkan bahwa wanita tidak boleh keluar rumah kecuali ada kebutuhan”. (Tafsir Al Quran Al Adzim, 6/408)
Syaikhul Islam berkata, “Tidak halal bagi seorang istri keluar rumahnya tanpa izin suaminya. Tidak halal bagi seorangpun menjemputnya dan menahannya dari suaminya, baik dia sebagai wanita yang menyusui, atau sebagai dukun bayi (bidan), atau pekerjaan lainnya. Jika dia keluar rumah tanpa izin suaminya, berarti ia telah berbuat nusyûz (durhaka), bermaksiat kepada Allâh dan Rasul-Nya, dan layak mendapat hukuman”. (Majmu’ Fatawa, 32/281)
Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya dan Sang Pembawa Risalah yang amanah menyampaikan wahyu dari Allah dengan sabdanya, insya Allah akan membawa kebahagiaan bagi keluarga muslim yang taat kepada-Nya. Wallaahul Musta’an.
Barakallahu fiikum.