KTQS # 1690
BERDOA KEPADA SELAIN ALLAH ADALAH SYIRIK !
“Seluruh bumi adalah masjid (boleh digunakan untuk shalat), kecuali kuburun dan kamar mandi”. (HR. Tirmidzi)
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata:
“Siapa saja yang berdoa kepada selain Allah Azza wa Jalla untuk meminta sesuatu yang tidak mampu memenuhinya selain Allah, maka dia musyrik kafir, sama saja apakah yang diminta tersebut masih hidup atau telah mati”. (Majmu’ul Fatawa, jilid 6 hlm. 51)
Jelas dan terang benderang bagi kita umat yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk tidak meminta kepada siapapun kecuali kepada-Nya.
Wasilah kepada orang yang mati untuk meminta sesuatu adalah syirik dan termasuk yang tak diampuni dosanya kecuali bertaubat.
Menggunakan “Ajimat” dan mendatangi “Orang Pintar” lalu diberikan dzikir-dzikir tertentu dan mengamalkan ibadah-ibadah yang tidak ada dalilnya dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam itu termasuk syirik.
Tampak seperti nya benar dan tampak seperti nya baik, namun benar dan baik itu belumlah cukup jika tidak ittiba, ittiba kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mengikuti sunnah-sunnahnya.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya”. (QS. An Nisa’: 48)
Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya berkata, “Allah Ta’ala tidak akan mengampuni dosa syirik yaitu ketika seorang hamba bertemu Allah dalam keadaan berbuat syirik”. (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, terbitan Dar Ibnul Jauzi, 3: 129)
Maksud ayat ini kata Ibnul Jauzi yaitu Allah tidak akan mengampuni pelaku syirik (musyrik) yang ia mati dalam kesyirikan (Lihat Zaadul Masiir, 2: 103). Ini berarti jika sebelum meninggal dunia, ia sudah bertaubat dan menyesali kesyirikan yang ia perbuat, maka ia selamat.
Wallahu a’lam, semoga sahabat yang masih suka berdoa ke kubur-kubur dan mendatangi “orang pintar”, baik yang berpenampilan biasa atau tampil seperti ustadz, kyai atau syaikh, segera disadarkan dan diberikan hidayah oleh Allah Ta’ala.
Barakallahu fiikum.