KTQS # 1681
TANYA JAWAB KTQS (40)
TANYA :
Bagaimana dengan aplikasi Face App Ustadz? Apakah sama dengan merubah ciptaan Allah dan meramal serta mempercandakan ciptaan Allah?
JAWAB :
Banyak orang mencoba aplikasi FaceApp. Aplikasi ini bisa membuatkan wajah usia lanjut dari foto orang yang kita pilih.
Sebagian muslim mengharamkan penggunaan FaceApp. Ada tiga alasan,
1.Mengatakan bahwa mengubah foto mahluk hidup adalah termasuk aktivitas tashwir (melukis mahluk bernyawa), berdasarkan hadits “Pelaku tashwir, akan diadzab di hari kiamat, dan akan dikatakan kepada mereka: ‘hidupkanlah apa yang kalian buat ini’” (HR Bukhari-Muslim).
2.Bahwa itu termasuk kebohongan, karena FaceApp menghasilkan foto yang tak sesuai realitas.
3.Bahwa itu mirip mendatangi dukun ramal dan bertanya seperti apa wajah kita kala tua, padahal Nabi pernah berkata, “Barangsiapa mendatangi tukang ramal, maka shalatnya selama 40 hari tidak diterima.” (HR. Muslim no. 2230).
Namun fatwa di atas ditolak oleh sejumlah ilmuwan muslim. Manipulasi foto adalah hal yang biasa dilakukan, karena Software pada camera ponsel sekarangpun sudah dilengkapi algoritma semisal autobalancing, bright atau beauty agar wajah tampak lebih jelas dan lebih bagus, juga wajah yang gelap akan tampak lebih cerah.
Saat kita membuat pasfoto di studio dgn pencahayaan dan settingan kamera, Apakah proses yang memanipulasi sebagian pixel foto ini termasuk yg dilarang? Kan tidak. Maka dari itu kita tanggapi aplikasi Face App dengan sewajarnya tidak berlebihan.
Teknologi manipulasi gambar atau image processing dapat digunakan untuk apa saja, bisa membuat foto yang diambil dalam kondisi kurang cahaya, menjadi seindah aslinya bila cukup cahaya bahkan menjadi lebih indah dari aslinya.
Sedang soal bahwa FaceApp itu hanya software prediksi sebagai hasil algoritma deep learning, maka tentu berlebihan untuk menyamakan itu seperti tebakan dukun ramal, atau bisikan jin atau khayalan belaka.
Algoritma adalah istilah yang dipakai untuk menghormati Muhammad ibn Musa Al-Khwarizmi (780-850 M), matematikawan muslim yang membangun langkah-langkah berhitung dengan menggunakan angka desimal dan menulis kitab Aljabar wa Almuqobalah.
Apa yang dimulai Al-Khwarizmi dilanjutkan oleh Al-Jazari, ahli mesin yang membangun berbagai alat-alat otomatis yang terprogram dengan baik seperti robot-robot.
Prediksi-prediksi ilmiah ini tentu jauh berbeda dgn seorang dukun ramal yang sama sekali tidak menggunakan metode ilmiah yang rasional dan dapat teruji siapapun.
Makin tersedia data dalam jumlah besar, makin baik algoritma untuk memprediksi kondisi masa depan. Untuk itulah, situs seperti FaceApp menggunakan trik “FaceApp Challenge” untuk mengumpulkan sample foto wajah ratusan juta manusia. Cukup dengan menghadapkan wajah orang itu ke FaceApp, orang bisa memperkirakan wajahnya yg akan datang. (Republika)
Barakallahu fiikum.