KTQS # 1462
Shalat Sunat Rawatib Menutupi Kekurangan Shalat Wajib
Amalan wajib yang pertama kali dihisab di akhirat adalah ibadah shalat :
“Perkara yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik maka seluruh amalnya pun baik. Apabila shalatnya buruk maka seluruh amalnya pun akan buruk”. (Silsilah Al-Ahadits Ash- Shahihah, no. 1358)
Shalat sunat menutupi kekurangan shalat wajib :
“Sesungguhnya amalan yang pertama kali akan diperhitungkan dari manusia pada hari kiamat dari amalan-amalan mereka adalah shalat. Kemudian Allah Ta’ala mengatakan pada malaikatnya dan Dia lebih Mengetahui segala sesuatu, “Lihatlah kalian pada shalat hamba-Ku, apakah sempurna ataukah memiliki kekurangan? Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun, jika shalatnya terdapat beberapa kekurangan, maka lihatlah kalian apakah hamba-Ku memiliki amalan shalat sunnah? Jika ia memiliki shalat sunnah, maka sempurnakanlah pahala bagi hamba-Ku dikarenakan shalat sunnah yang ia lakukan. Kemudian amalan-amalan lainnya hampir sama seperti itu”. (HR. Abu Dawud)
Apa saja shalat sunat rawatib yang dimaksud :
“Barangsiapa sehari semalam mengerjakan shalat 12 raka’at (sunnah rawatib), akan dibangunkan baginya rumah di surga, yaitu: 4 raka’at sebelum Dzhuhur, 2 raka’at setelah Dzhuhur, 2 raka’at setelah Maghrib, 2 raka’at setelah ‘Isya dan 2 raka’at sebelum Shubuh.” (HR. Tirmidzi dan An-Nasai)
Shalat sunat rawatib boleh dimasjid :
“Sesungguhnya seutama-utama shalat adalah shalat seseorang di rumahnya selain shalat wajib”. (HR. Bukhari no. 731 dan Muslim no. 781)
Namun boleh melakukan dimasjid jika ada alasan, mis : Posisi berada dikantor, masjid jauh dari rumah mengejar shalat berjamaah, dll.
Salam !