KTQS # 437-439 ITIKAF: Berhenti Sejenak Mencari Kesejatian Diri

Kajian Tematis al-Qur’an
& as-Sunnah # 437-439

(SERI RAMADHAN 31-33)

TANDA-TANDA LAILATUL QADR

[1] Matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar. Dari Abi bin Ka’ab bahwa Rasulullah
saw bersabda yang artinya, ”Shubuh hari dari malam lailatul qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik.” (HR. Muslim, Lihat Shohih Fiqh Sunnah II/149-150)

[2] “Lailatul qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)”. (HR. at-Thobroni dalam al-Mu’jam al-Kabir 22/59 dengan sanad hasan)

[3] Udara dan angin sekitar terasa tenang. Sebagaimana dari Ibnu Abbas, Rasulullah Saw bersabda,

لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء

“Lailatul qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan”. (HR. Ath Thoyalisi, Haytsami mengatakan periwayatnya adalah tsiqoh / terpercaya)

Sufyan Ats Tsauri mengatakan, “Aku sangat senang jika memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan untuk bertahajud di malam hari dan giat ibadah pada malam-malam tersebut.”

Sufyan pun mengajak keluarga dan anak-anaknya untuk melaksanakan shalat jika mereka mampu. [Latho-if Al Ma’arif, hal. 331.

Setiap orang akan berbeda, apa yg dirasakannya dan yg dialaminya, juga akan berbeda kebaikan dan berkah yg didapat dari lailatul qadar, tergantung kesungguhannya.

Semoga Allah memudahkan kita untuk meraih malam tersebut. Amin Yaa Mujibas Saailin.

 

 

(SERI RAMADHAN 32)

ITIKAF: Berhenti Sejenak Mencari Kesejatian Diri

RENUNGKANLAH WAHAI SAHABATKU…

“Jangan sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, ‎​dan ‎​​jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah”. (QS.Lukman:33)

Jadi mari kita berhenti sejenak disini, ber-ITIKAF…

Kita sudah relatif jauh berjalan,
Banyak yang sudah kita lihat
dan yang kita raih,

Tapi masih banyak yang kita keluhkan: Rintangan yang menghambat, Goncangan yang melelahkan fisik dan juga jiwa,

Suara-suara gaduh yang memekakkan telingan dari mereka yang berbicara tanpa ilmu dan hati nurani,
dan masih banyak lagi…

Besarkanlah hatimu & bebaskanlah dari penyesalan atas kesalahan masa lalumu.

Ikhlaslah menerima bahwa engkau dulu tak semengerti hari ini dan engkau sudah bukan pribadi yang bisa melakukan kesalahan seperti itu lagi.

Bukan kesalahan masa lalu yang menghalangi kebaikan masa depan, tetapi kesalahan masa kini.

Jadi mari kita berhenti sejenak disini, ber-ITIKAF, Mencari Kesejatian Diri…

 

 

(SERI RAMADHAN 33)
ITIKAF: Berhenti Sejenak Mencari Kesejatian Diri

 

MAKNA LAIN LAILATUL QADR

Lailatul Qadar bisa berarti Malam Kemuliaan karena pada malam tsb turun kitab yg mulia, turun rahmat dan turun malaikat yg mulia.

ِإِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (١)

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan”. (Al Qadr (97) ayat 1)

Lailatul Qadar juga bisa berarti malam yg penuh sesak karena ketika itu banyak malaikat turun ke dunia.

Pada malam inilah, banyak para malaikat yg turun ke bumi, termasuk malaikat yg paling utama yaitu Jibril.

تَنَزَّلُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (٤

“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Rabb-nya untuk mengatur segala urusan”. (“Al Qadr (97) ayat 4)

Kalimat “…mengatur segala urusan” maksudnya berarti malam penetapan takdir / qodar tahunan.

فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِي(٤)أَمْرًا مِنْ عِنْدِنَ

Pada malam itu dijelaskan segala urusan yg penuh hikmah, (yaitu) urusan yg besar dari sisi kami. (QS. Ad Dukhaan)

Pada malam ini, segala urusan yg penuh hikmah dirinci, maksudnya segala kejadian selama setahun ke depan ditentukan dengan izin Allah yang Maha Kuasa dan Maha Bijaksana. Penentuan takdir pada malam tersebut adalah penentuan takdir tahunan.

Disebut bahwa Malam itu penuh keselamatan, kedamaian dan keberkahan.

سَلامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

“Malam itu (penuh) keselamatan hingga terbit fajar”. (Al Qadr (97) ayat 5)

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ “
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi”. (QS. Ad Dukhaan)

وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (٢)لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (٣
“Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan”. (Al Qadr (97) ayat 3)

Menakjubkan, malam tersebut lebih baik daripada seribu bulan yaitu sama dengan 83,3 tahun.
Salam !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *