KTQS # 1233 SEDEKAH TERANG-TERANGAN & SEMBUNYI-SEMBUNYI

SEDEKAH / WAKAF DIBULAN RAMADHAN

KTQS # 1239

SEDEKAH / WAKAF DIBULAN RAMADHAN

Bersedekah pada bulan Ramadhan lebih utama (afdhal). daripada bersedekah pada bulan-bulan lainnya.

Pada bulan itu beliau saw sangat dermawan, sangat mudah mengeluarkan sedekah ibarat angin yg bertiup kencang.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra berkata: “Rasulullah saw adalah manusia yg paling dermawan. dan lebih dermawan pada bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya untuk mengajari Al-Qur`an pada setiap malam pada bulan itu. Kedermawanan Rasulullah saw pada saat itu lebih baik daripada angin sepoi-sepoi (angin yg bertiup terus-menerus dan bermanfaat)”. (HR. Bukhari 1/30 Fath dan Muslim no. 2307).

Dalil ini menunjukkan keutamaan sedekah bulan Ramadhan di mana Amal itu dilipatkan pahalanya karena kemuliaan waktu dan tempatnya.

Doa Malaikat Atas Pemberi dan Penahan Sedekah : Rasulullah SAW bersabda : “Setiap hari, dua malaikat turun ke bumi, salah seorang dari mereka berkata, ‘ya Allah, gantilah harta orang yg bersedekah di jalan-Mu’. Sedangkan yg satunya lagi berkata, ‘ya Allah, binasakanlah harta orang yg menahan hartanya untuk disedekahkan”. (HR. Bukhari)

Saat kita memberi atau berbagi, sesungguhnya kita sedang diberi kesempatan oleh Allah untuk mewakili-Nya berbagi kasih.

Betapa sedekah memiliki keajaiban tiada tara. Namun, mengapa masih banyak orang yg tidak gemar melakukannya?

MITOS : “Sedekah tapi tidak boleh berharap”

Padahal selagi kita berharap kepada Allah, itulah namanya IKHLAS. Apabila kita berharap kepada selain Allah, itulah namanya TIDAK IKHLAS.

Kita disuruh berharap balasan dunia dan akhirat (QS 2: 200-202). Nabi pun berharap dan pastilah itu yang paling benar. Jadi, BERSEDEKAHLAH dan BERHARAPLAH !

Punya KEINGINAN dan ingin. dikabulkan? mari kita BERSEDEKAH dan BERHARAP !

Salam !

SEDEKAH / WAKAF ADALAH PAHALA AMAL YANG ABADI…

TAK HENTI KARENA KEMATIAN…

MENGALIR TERUS WALAU SUDAH MATI…

SURGA JANNAH PUN MENANTI..

DOA BISA MERUBAH TAKDIR?

KTQS # 1238

DOA BISA MERUBAH TAKDIR?

Takdir boleh berubah, kemungkinan besar banyak yg tdk setuju dan merasa heran dan bertanya “KOK TAKDIR BISA BERUBAH?”

Bukankah dlm riwayat penciptaan manusia, bhw ketika masih dlm rahim ibu, tatkala usia kandungan tlh mencapai umur 40 hari, malaikat diperintahkan oleh Allah utk menulis catatan.

Di antaranya adalah mengenai AJAL, REJEKI dan KEHIDUPAN BAIK dan BURUK. Bukankah ini takdir Allah yg sdh ditetapkan dan akan di bawa dlm kehidupan seseorang sesuai dgn ketentuan-ketentuan tsb?

“Sesungguhnya Allah tdk merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yg ada pd diri mereka sendiri”. (QS. Ar-Ra’ad 11)

Ayat ini dgn tegas menyatakan bhw SESEORANG MAMPU MENGUBAH NASIB dgn usaha sendiri dan dgn izin Allah Swt. Oleh karena itu agama memberikan 2 SYARAT UTAMA utk mengubah takdir, yaitu dgn cara MEMPERBANYAK DOA dan SILATURAHIM

“Siapa saja yang ingin dimudahkan rezqinya, dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah menyambung silaturrahim”.

“Dan Tuhanmu berfirman, “Berdo`alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu..” (QS Al-Mu’min 60).

Ayat ini dpt dipahami lebih mendalam bahwa doa disyariatkan dlm Islam pada dasarnya utk merubah nasib seseorang, sebab APALAH GUNANYA SESEORANG BERDOA KALAU IA TIDAK MENGHARAPKAN PERUBAHAN DARI ALLAH.

Baik perubahan umur dgn dipanjangkan umurnya, atau mengharap rezki dgn meminta ditambahkan rezkinya.

Abu Ubaidah bin al-jarrah berkata““Apakah kita hendak lari menghindari takdir Allah -dgn berdoa-?” Umar menjawab: “Benar, KITA MENGHINDARI SUATU TAKDIR ALLAH dan MENUJU TAKDIR ALLAH YANG LAIN”

Saat inilah saat Ramadhan saat yg tepat untuk berdoa kepada Allah meminta takdir yg lebih baik..

Salam !

BERPINDAH TEMPAT SHALAT UNTUK MEMISAHKAN SATU SHALAT DENGAN SHALAT LAINNYA  

KTQS # 1237

BERPINDAH TEMPAT SHALAT UNTUK MEMISAHKAN SATU SHALAT DENGAN SHALAT LAINNYA  

Dianjurkan untuk berpindah tempat bagi orang yg hendak shalat sunah setelah shalat wajib. Baik dia imam maupun makmum. Ini merupakan keterangan dari Ibnu Abbas, Ibnu Zubair, Abu Said dan Ibnu Umar ra.

Hadis dari Nafi bin Jubair, bahwa beliau pernah shalat jumat bersama Muawiyah bin Abi Sufyan ra. Setelah salam, Nafi bin Jubair langsung melaksanakan shalat sunah. Setelah selesai shalat, Muawiyah mengingatkan:
“Jangan kau ulangi perbuatan tadi. Jika kamu selesai shalat Jumat, jgn disambung dgn shalat yg lainnya, sampai berbicara atau keluar masjid. Karena Nabi saw memerintahkan hal itu. Beliau bersabda: “Jangan kalian sambung shalat wajib dgn shalat sunah, sampai kalian bicara atau keluar”. (HR. Muslim 883, Abu Daud 1129)

Hadis dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda: “Apakah kalian kesulitan utk maju atau mundur, atau geser ke kanan atau ke kiri ketika shalat?”. Maksud beliau: “shalat sunah”. (HR.Abu Daud 1006, Ibn Majah 1427, Ibn Abi Syaibah 6011)

Hal ini jg dikuatkan dgn keterangan sahabat, dari Atha’ bahwa Ibnu Abbas, Ibnu Zubair, Abu said, dan Ibnu Umar mengatakan: “Hendaknya tdk melakukan shalat sunah, sampai berpindah dari tempat yg digunakan utk shalat wajib”. (HR. Ibnu Abi Syaibah 6012).

An-Nawawi mengatakan: “jika seseorang tdk langsung pulang ke rumahnya setelah shalat wajib, dan ingin shalat sunah di masjid maka dianjurkan utk bergeser sedikit dari tempat shalatnya, agar memperbanyak tempat sujudnya”. (al-Majmu, 3:491)

Seperti halnya shalat isya lalu dilanjutkan shalat tarawih, tentunya diselingi dulu dgn shalat sunat ba’da isya dgn bergeser sedikit, lalu mendengarkan khutbah setelah itu tarawih tanpa harus bergeser lagi.

Salam !


QUOTES :
Orang Pelit Kuburannya Sempit > 2,5% Hartamu BUKAN Milikmu !

PERINGATAN BAGI ORANG YANG TIDAK PUASA TANPA ALASAN SYAR’I 

KTQS # 1236

PERINGATAN BAGI ORANG YANG TIDAK PUASA TANPA ALASAN SYAR’I 

“Brgsiapa berbuka puasa sehari tanpa rukshah (alasan yang dibenarkan) atau sakit, maka tidak akan dapat ditebus (dosanya) dgn berpuasa seumur hidup meskipun dia melakukannya”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Renungkanlah Kisah Rasulullah Saw ini :

“Ketika aku sedang tidur tiba-tiba ada dua orang yang datang dan memegang pangkal lenganku dan membawaku ke sebuah gunung yg tinggi seraya berkata: “naiklah!”

Aku berkata: “aku tidak bisa”, keduanya berkata lagi: “kami akan memberi kemudahan kepadamu”,

Lalu akupun naik sampai ke pertengahan, tiba-tiba terdengar suara keras. Aku bertanya: “Suara apa itu?” Mereka menjawab: “Itu suara. teriakan penghuni Neraka”

Kemudian mereka membawaku mendaki lagi, tiba-tiba aku melihat sekelompok orang yang digantung dgn urat belakang mereka, dari pinggiran mulutnya mengeluarkan darah.

Aku bertanya: “Siapakah mereka?” Dijawab: “Mereka adalah orang-orang yang berbuka puasa (pada) bulan Ramadhan sebelum tiba waktunya (Tidak mengerjakan Puasa)”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Na’udzubillah….

Berpuasalah atau jika tidak, pelajarilah tentang Hukum Fidyah dan Qodho dengan benar, agar terlepas dari adzab neraka karena melakukan tatacara Fidyah dan Qodho yg salah sehingga dianggap belum berpuasa.

Berpuasa tidak cukup hanya mengurusi amalan hati dan niat baik saja, tapi amalan lahiriyah jg harus benar caranya sesuai Sunnah Rasulullah Saw.

Ibadah yang akan akan diterima oleh Allah adalah apabila memiliki dua syarat, yaitu : Ikhlas (Beribadah hanya kepada Allah dan karena-Nya) dan Mutaba’ah (yaitu mengikuti sunnah Rasul/Ittiba’).

Islam adalah agama yg adil dan pertengahan diantara dua golongan yg berlebih-lebihan (ifroth) dan golongan yg meremehkan (tafrith) didalam beramal.

So, Islam itu sudah sempurna dan tidak membutuhkan kreatifitas dan akal kita diluar syariat, cukup dgn menjalani saja yg sudah ada.

Salam !

SHALAT-SHALAT SUNAT YANG TIDAK ADA CONTOHNYA DARI RASULULLAH SAW (BID’AH) 

KTQS # 1235

SHALAT-SHALAT SUNAT YANG TIDAK ADA CONTOHNYA DARI RASULULLAH SAW (BID’AH) 

Shalat-shalat sunat yg tidak dicontohkan Rasulullah, namun sering dilakukan orang :

A) Shalat Sunat Harian Senin-Ahad
B ) Shalat Sunat Hajat
C) Shalat Sunat Taubat
D) Shalat Sunat Tasbih
E) Shalat Sunat Tawwabin/Shalat catatan amal, dilakukan hr Jumat sblm ashar
F) Shalat Sunat Ihram
G) Shalat Sunat Thawaf
H) Shalat Sunat Hijr Ismail
I) Shalat Sunat Raudhah
J) Shalat Sunat Israq/Syurq (shalat matahari terbit)
K) Shalat Sunat Kifaratul Bauli (shalat buang air kecil)
L) Shalat Sunat Melunasi Hutang
M) Shalat Sunat Safar
N) Shalat Sunat Birru al Walidain (shalat mendoakan orang-tua)
O) Shalat Sunat Ru’yatu an Nabiy Shalat Ingin Berjumpa Nabi
P) Shalat Sunat al Kifayat (shalat musibah)
Q) Shalat Sunat Hadiah Bagi Jenazah
R) Shalat Sunat Awwabin & Shalat Ghafllat (shalat antara maghrib-isya)
S) Shalat Sunat Lihifhdil Iman (shalat memelihara iman), dll
T) Shalat yg berkenaan bln Muharam : Mlm tahun baru hijriyah, Hari per-1 muharam, Mlm asy-syura.
U) Shalat berkenaan bln Rajab : Malam 1 Rajab, 15 Rajab, 30 Rajab, Mlm Jumat per-1 bln Rajab.
V) Shalat yg berkenaan bln Sya’ban : Shalat mlm 1 syaban, Tgh syaban, 27 syaban
W) Shalat yg berkenaan bln Ramadhan : Mlm & siang hr 1, 10, 15, 20 Ramadhan, Shalat lailatul Qadar, Shalat Mlm Idul Fitri.
X) Shalat yg berkenaan bln Syawal : Mlm & siang 1 syawal, Siang 8 syawal (shalat al abror/lebaran syawal)
Y) Shalat sunat al Adras Antara maghrib dan isya setiap malam
Z) Shalat Sunat Sakratul maut Antara maghrib dan isya setiap malam  …dan masih banyak lagi.

Ibadah itu tidak cukup hanya ‘Baik’ atau ‘Bagus’ tapi harus ‘Benar’ & ‘Ittiba’ sesuai tuntunan Rasulullah Saw.

“Tahukah kalian orang-orang yg paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yg telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini sedangkan mereka menyangka telah berbuat sebaik-baiknya”. (al-Kahfi: 103-104)

Salam !

SHALAT-SHALAT SUNAT YANG SESUAI CONTOH DARI RASULULLAH SAW 

Kajian Tematis al-Qur’an
& as-Sunnah # 1234

SHALAT-SHALAT SUNAT YANG SESUAI CONTOH DARI RASULULLAH SAW 

1. Shalat Rawatib
Sebelum dan sesudah shalat wajib, 2/4 rakaat

2. Shalat Syukrul Wudhu
Setelah berwudhu, 2 rakaat

“Brgsiapa yg berwudhu sepertiku dan shalat dua rakaat setelahnya, maka Allah akan mengampuni dosanya”. (Muttafaq’alaihi)

3. Shalat Tahiyatul Masjid
Saat masuk masjid, 2 rakaat

“Apabila masuk masjid hendaklah dia shalat dua rakaat sebelum duduk”. (Muttafaq’alaihi)

4. Shalat Dhuha
Setelah tergelincir matahari – sebelum Dhuhur, 2/4/8 rakaat

“…maka shalat Dhuha cukup bagimu”. (HR. Abu Dawud)

5. Tahajud
Setelah Isya s.d sebelum Shubuh, 11 rakaat

“…shalat yg paling Afdhal setelah shalat Fardhu adalah shalat Malam”. (HR. Muslim)

6. Shalat Istikharah
Waktu bebas, 2 rakaat

Ibnu Umar, “seseorang beristikharah kpd Allah swt, lalu Allah menjadikan baik pilihannya…”.

7. Shalat Witir
Setelah Isya s.d sebelum Shubuh, 1/3/5/7 rakaat

“Allah membekali shalat witir, antara isya dan shubuh”. (HR. Ahmad, Abu Dawud)

8. Shalat Tarawih
Setelah Isya s.d sebelum shubuh dibulan Ramadhan, 11 rakaat

“Pada bulan Ramadhan maupun bulan lainnya Rasulullah shalat malam tdk pernah lebih dari 11 rakaat…”. (Muttafaq ‘alaihi)

9. Shalat IED
Idul Fitri dan Idul Adha, dgn 7x takbir rakaat ke-1 dan 5x takbir rakaat ke-2

“Rasulullah keluar utk shalat menuju lapangan pd hari I’d Fitri dan Adha dua rakaat”. (HR. Bukhari)

10. Shalat Istisqa
Shalat minta hujan, 2 rakaat

“…kemudian beliau shalat dua rakaat seperti shalat I’d”. (HR. Abu Dawud)

11. Shalat Kusuf/Khusuf
Saat Gerhana Matahari/Bulan, 2 rakaat dgn 4 ruku dan 4 sujud

“Jika kalian mendapati Gerhana Matahari/bulan, segeralah lakukan shalat”. (Muttafaq’alaihi)

12. Shalat Intidhar
Sebelum shalat jumat s.d.khatib naik mimbar bagi pria diMasjid 2 rakaat.

“Brgsiapa pergi shalat jumat… Lalu shalat sekemampuannya… diampuni dosanya dari jumat ke jumat” (HR. Muslim)

13. Shalat Mutlaq
Bebas tidak terikat waktu (kecuali di 3 waktu terlarang), jmlh rakaat & sebab tertentu, setelah semua shalat dilakukan namun masih ingin shalat.

“Bantulah utk mewujudkan harapanmu dgn memperbanyak sujud”. (HR.Muslim)

Salam !

SEDEKAH TERANG-TERANGAN & SEMBUNYI-SEMBUNYI

KTQS # 1233

SEDEKAH TERANG-TERANGAN & SEMBUNYI-SEMBUNYI

Ada percakapan dua orang :

“Tadi ada kesempatan bersedekah bareng-bareng, kok tidak ikutan, Mas?”

“Ah, daripada dianggap riya sama orang-orang, mending gak usah bersedekah saja sekalian!”

“Gitu, ya? Padahal itulah riya.”

“Riya gimana? Wong, saya tidak bersedekah!”

“Kalau melakukan amal sholeh karena memikirkan pendapat orang lain, itulah riya”

“Terus?”

“Kalau TIDAK JADI melakukan amal sholeh karena memikirkan pendapat orang lain, itu juga riya. Kan supaya dibilang tidak riya sama orang-orang. Yah, itulah riya”

“Hm…Jadi, baiknya?”

“Terang-terangan atau diam-diam, bareng-bareng atau sendiri-sendiri, tetap saja bersedekah. Kalaupun ada terlintas perasaan macam-macam, yah sudah, istighfar saja”

Memang, sedekah terang-terangan berpotensi menimbulkan riya (pamer). Tapi jangan lupa, sedekah diam-diam juga berpotensi menimbulkan ujub (bangga diri).

Yang dilarang itu bukan terang-terangan atau diam-diamnya. Yang dilarang itu riya dan ujubnya. Jadi, tetaplah bersedekah dan berusahalah untuk ikhlas.

Lebih jauh lagi, sedekah diam-diam & Sedekah terang-terangan punya keutamaan tersendiri.

Ringkasnya, sedekah diam-diam boleh. Sedekah terang-terangan juga boleh.

Yang tidak boleh itu, terang-terangan tidak bersedekah… hehe

“kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: “Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan SEBAHAGIAN rezki yang Kami berikan kepada mereka secara SEMBUNYI ataupun TERANG-TERANGAN sebelum datang hari (kiamat) yang pada hari itu tidak ada jual beli dan persahabatan”. (Q.S. Ibrahim 31)

Renungkan ini :

Fudhail bin Iyadh berkata,
“Meninggalkan amal kerena orang lain adalah riya, Beramal karena orang lain adalah syirik, dan ikhlash adalah apabila Allah menyelamatkanmu dari keduanya”. (Kitab Syu’abul Iman, Al-Baihaqi)

Salam !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *