KTQS # 1161 QUNUT

KTQS # 1161

QUNUT

Hukum membaca Qunut saat shalat tergantung kepada jenis qunutnya. Sebab, Qunut dalam shalat dikenal ada tiga macam:

1. Qunut Witir.

Qunut ini disyariatkan disetiap sholat witir secara berkala, berdasarkan hadits al-Hasan bin Ali ra

“Rasulullah saw telah mengajariku do’a-do’a yang aku ucapkan dalam witir”. (HR at-Tirmidzi)

Ubai bin Ka’ab ra dalam penuturan beliau: “Sesungguhnya Rasulullah saw melakukan qunut dalam witir sebelum ruku.” (HR.Abu Dawud)

2. Qunut Nazilah.

Qunut yg dilaksanakan ketika ada musibah atau bencana.

“Rasulullah SAW melakukan qunut (Nazilah) satu bulan berturut-turut dalam shalat Zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh, tatkala berkata sami’allahu liman hamidah pada rakaat terakhir”. (HR. Abu Dawud dan Ahmad)

“Rasulullah saw melakukan qunut selama sebulan ketika para penghafal al-Qur’an dibunuh”. (HR al-Bukhari)

Syaikh Abdul Azhim Badawi menjelaskan bahwa Qunut yang disyari’atkan dalam sholat fardhu hanyalah qunut Nazilah. (lihat Al-Wajis Fi Fiqhi as-Sunnah wa al-Kitab al-’Aziz .109)

3. Qunut Shubuh

Khusus dalam shalat Shubuh yang dilakukan terus menerus seperti yang banyak dilakukan kaum muslimin, adalah perkara yang tidak ada dasar yang kuat dari Rasulullah saw dan para Sahabatnya. Semua Hadits-hadits qunut didalam shalat shubuh secara terus menerus adalah lemah.

Hal ini, merupakan perbuatan mengada-ada yang telah dijelaskan secara tegas oleh Sahabat Rasulullah saw Abu Malik al-asyja’i Sa’ad bin Thariq berkata:

“Aku bertanya kepada bapakku: Wahai bapakku, sungguhkah engkau pernah shalat dibelakang Rasulullah saw, Abu Bakar, Umar dan Utsman serta Ali di Kufah ini selama lebih dari lima tahun. Apakah mereka pernah melakukan qunut dalam shalat shubuh? Beliau menjawab: Tidak benar Wahai anakku! Itu perkara baru (tidak ada dalam sunnah)”. (HR. Ibnu Majah, Irwa’ al-Ghalil no. 435)

Dengan demikian jelaslah hukum membaca qunut dalam shalat.

Salam !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *