KTQS # 1144
NATAL NABI MUHAMMAD SAW?!
Peringatan Maulid (Natal) Nabi Muhammad Saw jelas tidak dicontohkan oleh beliau, keluarganya serta sahabat-sahabatnya sepeninggal beliau.
Pada acara tsb selalu disemarakkan dgn shalawatan dan puji-pujian kepada Rasulullah Saw yg mereka ambil dari kitab Barzanji.
Kitab Maulid Barzanji ditulis oleh Ja’far Bin Husain Bin Abdul Karim Al-Barzanji. Wafat di Madinah pada tahun 1177H/1763 M. Hampir 1200 tahun setelah Nabi wafat, karenanya jelas bukan sunnah Nabi saw.
Didalam kitab Barjanzi, mereka menyakini bahwa Rasulullah Saw hadir pada saat membaca shalawat lalu saat Mahallul Qiymm (posisi berdiri saat bershalawat), membaca:
مَرْحَبًا يَا مَرْحَبًا يَا مَرْحَبًا مَرْحَبًا ياَ جَدَّ الْحُسَيْنِ مَرْحَبًا
Selamat datang, selamat datang, selamat datang, selamat datang wahai kakek Husain selamat datang.
Bacaan tsb musyrik & takhyul karena meyakini kehadiran Nabi saw. Banyak kalimat syirik karena menyifati Rasulullah dengan sifat-sifat Allah. Barjanzi inipun juga dilakukan saat aqiqahan bayi.
Asy Syaikh Bakhit Al Muti’iy, mufti negeri Mesir dalam kitabnya Ahsanul Kalam (hal. 44), Begitu pula Asy Syaikh ‘Ali Mahfuzhdalam kitabnya Al Ibda’ fi Madhoril Ibtida’(hal. 251) dan Al Ustadz ‘Ali Fikriy dalam Al Muhadhorot Al Fikriyah (hal. 84) mengatakan bahwa yg mengadakan perayaan Maulid pertama kali adalah ‘Ubaidiyyun (Fatimiyyun Syi’ah) pada tahun 362 H. (Dinukil dari Al Maulid, hal. 20)
“Bani Fatimiyyun adalah di antara manusia yg paling fasik (banyak bermaksiat) dan paling kufur.” (Majmu’ Fatawa, 35/127)
Ingin mencintai Nabi saw? Ikuti Sunnahnya. Titik.
Inilah pesan Allah untuk kita semua :
“Hai orang-orang yg beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya…”. (An-Nisaa’: 59)
“Barangsiapa mentaati Rasul, maka sesungguhnya ia telah mentaati Allah.” (An-Nisaa’: 80)
Mencintainya & memuliakannya adalah mengikutinya, bukan mengelu-elukannya dan menyelisihinya.
Salam !
08112274573 (WA)
