KTQS # 1119
SHAF SHALAT
Seringkali kita mendengar Imam meminta jamaah untuk merapatkan dan meluruskan shalat.
سَوُّوْا صُفُوْفَكُمْ فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ مِنْ تَمَامِ الصَّلاَةِ
Kalimat itu adalah Sabda Nabi Saw : “Luruskanlah shaf-shaf kalian, karena sesungguhnya kelurusan shaf adalah bagian dari kesempurnaan shalat”.
(HR Muslim 433, Bukhari dalam Fathul Bari 723)
> Perintah meluruskan dan merapatkan shaf :
“Luruskanlah shaf-shaf, sejajarkanlah pundak dgn pundak, isilah bagian yg masih renggang, bersikap lembutlah terhadap lengan teman-teman kalian (ketika mengatur shaf), dan jangan biarkan ada celah untuk (dimasuki oleh) syaithan. Barangsiapa yg menyambung shaf maka Allah akan menyambungnya (dgn rahmat-Nya), dan barangsiapa yg memutus shaf maka Allah akan memutuskannya (dari rahmat-Nya)”.
(HR. Abu Daud 666)
Hadits ini berisi :
a. Perintah untuk meluruskan shaf, yaitu dgn cara menyejajarkan kaki dan pundak.
b. Perintah untuk mengisi bagian shaf yg masih kosong.
c. Perintah untuk bersikap lemah dan lembut ketika mengatur barisan shaf, dan tidak asal menarik atau mendorong.
d. Perintah untuk merapatkan shaf dgn serapat-rapatnya agar tidak ada celah antara dua orang yg bersebelahan untuk dimasuki oleh syaithan.
e. Menyambung shaf adalah salah satu sebab untuk mendapatkan rahmat Allah. Sebaliknya, memutuskan shaf adalah salah satu sebab terputusnya seseorang dari rahmat Allah.
> Cara Merapatkan shaf
“Dahulu (pada masa Nabi) salah seorang dari kami menempelkan pundaknya dgn pundak teman (di sebelah)nya..”. (HR. Bukhari 725)
> Cara Meluruskan Shaf
“…dan tapak kakinya dgn tapak kaki teman (di sebelah)nya.” (HR. Bukhari 725)
Meluruskan tumit dgn tumit jama’ah sebelahnya.
> Faidah Menutupi Shaf Yang Kosong
“Barang siapa yg menutupi suatu celah (dalam shaf), niscaya Allah akan mengangkat derajatnya karenanya dan akan dibangunkan untuknya sebuah rumah di dalam surga”.
(HR. Ibnu Majah dalam Sunan-nya (1004), At-Ta’liq Ar-Roghib (1/335))
Salam !