KTQS # 1101 SAYYIDINA

KTQS # 1101

SAYYIDINA

Nabi Muhammad saw adalah manusia terbaik, penebar rahmah, junjungan & penghulu kita, Beliau adalah sayyiduna (pemimpin kita).

Bahkan Nabi Muhammad saw sendiri menegaskan bahwa beliau adalah sayyid seluruh manusia, “Saya adalah sayyid keturunan adam pada hari kiamat. Sayalah orang yg pertama kali terbelah kuburnya”. (HR. Muslim 2278)

Gelar ‘sayyid’ tidak hanya dikhususkan untuk Nabi saw, tp diberikan jg kepada nabi lainnya & para sahabat.

Kepada Sa’d bin Muadz ketika Sa’d datang, beliau menyuruh orang Anshar: “Sambutlah pemimpin (sayyid) kalian”. (HR. Bukhari 3073 & Muslim 1768)

Para sahabat juga menyebut sahabat lainnya dgn sayyid. Umar bin Khatab pernah mengatakan tentang Abu Bakr dan Bilal: “Abu Bakr sayyiduna, dan telah memerdekakan sayyidana, maksud beliau adalah Bilal bin Rabah”. (HR. Bukhari 3754)

Ali-Imran 39 Allah menyebut Nabi Yahya dgn kata “Sayyidan” / Pemimpin.

“Kata ‘sayyiduna’ (pemimpin kami) adalah gelar kepemimpinan. Sementara ‘as-sayyid’ (Sang Pemimpin) adalah gelar yg mutlak (dan itu hanya milik Allah)”. (Al-Qoulul Mufid, 2/258)

Jadi, boleh menambahkan kata Sayidina & tidakpun tak mengapa.

Lalu bgmn jika penambahan itu dilakukan didalam bacaan shalat?

Prinsipnya Ibadah shalat itu dilakukan berdasarkan dalil dan tuntunan Nabi saw dan tidak dijumpai adanya dalil dari Nabi saw, sahabat, maupun tabi’in yg menambahkan lafadz “sayyiduna” sebelum kata ‘Muhammad’ ketika membaca shalawat didalam shalat.

Semua bacaan dalam shalat harus tepat sesuai dgn bacaan yg disebutkan dalam dalil :

“Wahai Rasulullah, Bagaimanakah bacaan salawat kepadamu?’ Beliau bersabda, ‘Ucapkanlah, ‘Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad”. (HR. Bukhari Muslim)

Salam !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *