KTQS # 1016
DOA DIJAUHKAN DARI TIPU DAYA TEMAN
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ خَلِيلٍ مَاكِرٍ ، عَيْنَاهُ تَرَيَانِي وَقَلْبُهُ يَرْعَانِي ، إِنْ رَأى حَسَنَةً دَفَنَهَا ، وَإِنْ رَأى سَيِّئَةً أَذَاعَهَ
Allahumma inni a’udzu bika min khaliilin maakir, ‘aynaahu tarayaani wa qalbuhu yar’aani, in ra-aa hasanatan dafanaha, wa in ra-aa sayyi-atan adzaa-‘aha
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari teman dekat yang suka menipu, matanya melihatku, tetapi hatinya mencurigai aku. Jika ia melihat kebaikanku, ia sembunyikan. Tetapi jika ia melihat kejelekanku, ia sebarkan.”
——————–
Ini merupakan do’a yang bersumber dari hadits mursal riwayat Ibnu Najjar dari Sa’id Al-Maqburi. Yang dimaksud hadits mursal ialah perkataan yang dinisbahkan kepada Rasulullah shallaLlahu ’alaihi wa sallam, tetapi sanadnya terhenti pada tabi’in. Tidak ada sahabat dalam sanadnya.
Pada do’a tersebut, kita memohon kepada Allah agar dilindungi dari kejahatan teman akrab atau sahabat karib yang khianat dan menipu.
Dijauhkan dari keburukannya dgn beragam bentuknya. Terserah kepada Allah bagaimana Ia melindungi kita. Husnuzhan tetap kita jaga, tidak sibuk mencurigai sahabat dekat kita, tetapi Allah Swt menjauhkannya pelan-pelan.
Kita tidak memutus persahabatan, tapi tanpa terasa saling berjauhan. Atau, boleh jadi tetap akrab, tapi Allah Swt singkirkan tipu dayanya dari kita. Dan kita tidak perlu bersibuk ria mencari keburukan sahabat kita, yang menjauh maupun yang mendekat.
Tetapi adakalanya Allah Ta’ala bukakan keburukan teman akrab tersebut secara terbuka, tanpa kita berusaha mengorek keburukannya maupun bersibuk membuka kelicikannya. Allah Ta’ala bukakan tanpa kita berusaha membuka keburukannya. Boleh jadi kita bahkan tidak memiliki kecurigaan dan kekhawatiran sedikit pun. Tetapi Allah Ta’ala kabulkan do’a kita dengan cara ini disebabkan sahabat dekat kita itu khianat dengan memanfaatkan kedekatannya dengan kita.
———————————————
Salam !