KTQS # 1985
HAPALKAN & AMALKAN : DOA JIKA TERBANGUN DI MALAM HARI
Sahabat KTQS yang dicintai karena Allah.
Dari ‘Ubadah bin Shamit Radhiallahu’anhu, dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam beliau bersabda:
“Barangsiapa yang terbangun di malam hari, kemudian dia membaca:
.
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ، وَسُبْحَانَ اللَّهِ، وَلاَإِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ
Laa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariikalah, lahul mulku wa lahul hamd, wa huwa ‘alaa kulli syai-in qodiir, alhamdulillaah, wa subhaanallaah, wa laa ilaaha illallaah, wallaahu akbar, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah.
‘Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujian. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Segala Puji bagi Allah, Maha Suci Allah, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Allah Maha Besar, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah’
kemudian dia mengucapkan:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي
Allaahummaghfir lii
‘Ya Allah, ampunilah dosaku’
Atau dia berdoa (dengan doa yang lain), maka akan dikabulkan doanya, jika dia berwudhu dan melaksanakan shalat maka akan diterima shalatnya”.
(HR. al-Bukhari 1103, Abu Dawud 5060, at-Tirmidzi 3414 dan Ibnu Majah 3878)
Imam Ibnu Baththal Rahimahullah berkata,
“Bagi orang sampai kepadanya hadits ini, sepantasnya dia berusaha mengamalkannya dan mengikhlaskan niatnya (ketika mengamalkannya) untuk Allah Ta’ala”. (Imam Ibnu Hajar Rahimahullah dalam kitab Fathul Baari 3/41)
Imam Ibnu Hajar Rahimahullah berkata:
“Perbuatan yang disebutkan dalam hadits ini hanyalah (mampu dilakukan) oleh orang telah terbiasa, senang dan banyak berdzikir (kepada Allah), sehingga dzikir tersebut menjadi ucapan (kebiasaan) dirinya sewaktu tidur dan terbangun, maka Allah Ta’ala memuliakan orang yang demikian sifatnya dengan mengabulkan doanya dan menerima solatnya”. (Kitab Fathul Baari 3/40)
Keutamaan mengucapkan dzikir ini berlaku bagi orang yang terbangun di malam hari kemudian dia mengucapkan dzikir ini (berulang-ulang) sampai dia tertidur. Imam an-Nawawi berkata, “Orang yang terjaga di malam hari dan ingin tidur (lagi) setelahnya, dianjurkan baginya untuk berdzikir kepada Allah Ta’ala sampai dia tertidur”.
Dzikir-dzikir yang dibaca (pada waktu itu) banyak sekali yang disebutkan (dalam hadits-hadits Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam), kemudian beliau Shallallahu’alaihi wasallam menyebutkan hadits di atas (kitab al-Adzkaar hal. 79 – cet. Darul Manar, Kairo, 1420 H)
Di antara para ulama ada yang menjelasakan bahwa peluang dikabulkannya doa dan diterimanya solat pada saat setelah mengucapkan dzikir ini lebih besar dibandingkan waktu-waktu lainnya. (lihat kitab Tuhfatul Ahwadzi (9/254)
Masya Allah…
Sahabat-sahabat KTQS sekalian, mari sama-sama kita berdoa dan berusaha untuk kita amalkan doa dan zikir ini. Inilah salah satu tanda cintanya Rasulullah kepada kita umatnya yang mana ditunjukkan kepada kita satu lagi cara dan peluang untuk diterimanya doa dan solat kita oleh Allah subhanahu wa Ta’ala.
Semoga kita sentiasa dalam bimbingan Allah. Aamiin.