KTQS # 1696
MALAS DI HARI SENIN
Malas di hari senin, hal ini tidak lain karena aktivitas melelahkan selalu mewarnai dari berangkat hingga pulang kerja ditambah pula dgn kemacetan.
Umat Islam perlu memahami agamanya dgn baik, sehingga semangat, konsistensi & kesungguhan dalam aktivitas ibadah secara umum tidak dipengaruhi oleh keadaan yg berkembang, sesuai tuntunan Allah Subhanahu Wata’ala & Rasul-Nya. Terlebih, ada keistimewaan pada waktu-waktu tertentu yg telah Allah tetapkan.
Hari Senin & Kamis misalnya, justru hari dimana Allah Subhanahu Wata’ala turunkan keberkahanNya.
Rasulullah saw. bersabda,
“Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin & Kamis. Maka semua hamba yg tidak menyekutukan Allah dgn sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seorang yg antara dia & saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan, ‘Tundalah pengampunan terhadap dua orang ini sampai keduanya berdamai,…”. (HR. Shahih Muslim)
Dengan demikian, mari bergerak, mari berkiprah, mari beramal, mari beribadah dgn sebaiknya, apalagi di hari Senin & Kamis. Dari hadits tersebut dapat kita pahami mengapa dalam Islam ada sunnah berpuasa pada hari Senin & Kamis.
“Rasulullah bersungguh-sungguh untuk berpuasa pada hari Senin & hari Kamis”. (HR. Tirmidzi)
Selain faktor keberkahan di atas, pada hari Senin & Kamis, semua amal ditunjukkan kepada Allah. “Setiap minggunya, semua amal perbuatan manusia ditunjukkan (kepada Allah) sebanyak dua kali, yaitu pada hari Senin & Kamis. Lalu, setiap hamba yg beriman diampuni, kecuali hamba yg antara ia & saudaranya terdapat permusuhan”.(HR. Muslim)
Dari dua hadits tersebut Dr. Nashir Al-Judai’ dlm bukunya At-Tabarruk Anwa’uhu wa Ahkamuhu menekankan agar stiap Muslim memperhatikan amalnya di hari Senin & Kamis sekaligus memperhatikan diri, jgn sampai ada permusuhan dgn sesama. Jika ada permusuhan, maka jelas keberkahan itu tidak didapatnya.
Dengan demikian, mari bersemangat di hari Senin & Kamis, tetapkan niat untuk beramal dgn sebaik-baiknya, syukur jika bisa diikuti dgn puasa sunnah, sehingga sempurnalah diri “menadahi” keberkahan luar biasa di kedua hari tersebut. Jika tidak mampu berpuasa maka perbaiki amalan yg lain & jgn ada permusuhan terhadap sesama.
Barakallahu fiikum.