KTQS # 1600
TIGA JENIS TAUHID (1)
Di dalam bahasa arab, tauhid adalah mashdar dari kata وَحَّدَ – يُوَحِّدُ – تَوْحِيْدًا yang berarti mengesakan.
Adapun menurut istilah, tauhid adalah “meyakini akan ke-esa-an Allah swt dalam rububiyah (penciptaan, pemeliharaan, pemilikan), uluhiyyah (ikhlas beribadah kepadaNya) dan dalam Al-Asmaa wash-shifaat (nama-nama dan sifat)-Nya“.
Dan tauhid apabila dimutlakkan, maka maknanya adalah memurnikan seluruh peribadatan hanya untuk Allah swt.
Seorang muslim wajib mengimani akan keesaaan Allah swt dan bahwasannya tidak ada tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, adapun kalimat Tauhid itu sendiri maka yang dimaksud ialah La ilaha illah yang berarti tidak ada yang berhak disembah selain Allah.
Allah swt berfirman : “Dan tuhan kamu adalah tuhan yang Maha Esa, tidak ada tuhan selai Dia, yang Maha pengasih, Maha penyayang”. (QS. Al-Baqarah: 163)
Tauhid terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Tauhid Rububiyah
Artinya mengesakan Allah swt dalam hal perbuatanNya. Seperti mencipta, memberi rezeki, menghidupkan dan mematikan, dan lain-lain yang merupakan perbuatan khusus bagi Allah yang tidak bisa dilakukan oleh manusia maupun jin.
Mengenai Tauhid Rububiyah ini kaum Musyrikin di zaman Nabi saw pun meyakininya, Allah berfirman : “Katakanlah, “Siapakah Tuhan yang memiliki langit yang tujuh dan yang memiliki ‘Arsy yang agung ?mereka akan menjawab milik Allah, “ katakanlah, “maka kenapa kamu tidak bertakwa ?”. (QS. 23:86-87, lihat juga ayat 84-85, 88-89)
Jelas dahulu pun kaum musyrikin mengikrarkan Tauhid Rububiyah, itu dikarenakan Tauhid Rububiyah merupakan fitroh setiap manusia.
Rasulullah saw telah bersabda :
“Setiap anak yang dilahirkan di dalam keadaan Fitroh maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya yahudi, nashrani, atau majusi”. (HR.Bukhari dan Muslim)
2. Tauhid Uluhiyyah
Salam !