KTQS # 971
ACARA SELAMATAN KEMATIAN & KENDURI (TAHLILAN)
Didalam ajaran Islam tidak diketemukan satu dalil pun di kitab hadits manapun, agar kita mengadakan acara kematian, justru adanya di kitab suci agama Hindu :
1. Dalil pengkhususan waktu selamatan kematian (1 hari, 3 hari, 40 hari dst).
“Termashurlah selamatan yg diadakan pada hari pertama, ketujuh, empat puluh, seratus dan seribu”. (Kitab Manawa Dharma Sastra Weda Smerti hal. 99, 192, 193).
Perkataan Ulama:
“Upacara selamatan untuk memperingati hari kematian orang Jawa hari ke 1, 7, 40, 100, dan 1000 hari, jelas adalah ajaran Hindu”. (Lihat kitab “Nilai-nilai Hindu dalam budaya Jawa”, Ida Bedande Adi Suripto)
2. Dalil selamatan (kenduri/kenduren):
“Sloka prastias mai pipisatewikwani widuse bahra aranggaymaya jekmayipatsiyad aduweni narah”.
“Antarkanlah sesembahan itu pada Tuhanmu Yang Maha Mengetahui. Yang gunanya untuk menjauhkan kesialan”. (Kitab sama weda hal. 373 no.10).
> Akibat yg tidak di Selameti dalam Keyakinan Hindu, yaitu:
Di Kitab Suci Umat Hindhu di dalam Kitab SIWASASANA HALAMAN 46-47 CETAKAN TAHUN 1979. Bagi yg tidak selamati mereka di peralina hidup kembali dalam dunia bisa berwujud menjadi hewan atau bersemayam di dalam pohon, oleh sebab itu di Bali banyak pohon yg di ikat kain dan sajen-sajen, karena mereka meyakini roh nya ada dalam pohon itu, dan bersemayam, juga dalam benda-benda bertuah misal keris dan jimat, di hari sukra umanis (jum’at legi) keris atau jimat di beri bunga & sajen-sajen.
Dewa Asura akan marah besar bagi orang yg tidak mau melakukan selamatan, maka dewa asura akan mendatangkan bala/bencana.
> Akibat yg di Selameti dalam Keyakinan Hindu, yaitu:
Dalam keyakinan hindu bagi yg diselamati maka mereka langsung punya tiket ke surga.
Salam !