KTQS #818KONDISI BERDOA >TIDAK< MENGANGKAT TANGAN (2)
2. Selesai Menguburkan Jenazah
Dari Abdullah, ia mengatakan,’Demi Allah, sesungguhnya aku melihat Rasulullah Saw. pada perang Tabuk, beliau berada di pekuburan Abdullah Dzil Bajadain, Abu Bakar, dan Umar, semoga Allah meridai mereka. Beliau berkata,’Maukah kalian berdua membantuku terhadap saudarahmu? Mulailah beliau memasukkan (jenazah Abdulah) dari arah kiblat sampai Beliau menyandarkannya di liang lahat. Kemudian Nabi Saw. keluar dan meyerahkan pekerjaan itu kepada keduanya. Ketika selesai dari penguburan, Beliau mengadap ke kiblat mengangkat kedua tangannya seraya berdoa,’Ya Allah! Sesungguhnya aku sare hari ini sangat rida kepadanya, ridailah ia”. Sedangkan waktu itu pada malam hari”. (HR. Abu Nuaim, Hilyatul Auliya, I : 122, Abu Al Farj, Shafwatus Shafwah, I : 679, Al Bazzar, Musnad al Bazzar, V : 123, dan Al Haitsami mencantumkannya dalam Majama’uz Zawaid, IX : 369)
Hadis ini sangat dhaif disebabkan beberapa ke-dhaif-an:
Pertama, rawi Sa’ad bin As Shalt, dikatergorikan sebagai rawi yang majhul (tidak dikenal).
Kedua, ketidakjelasan ke-mutashil-an (bersambung kepada Rasulullah saw) Saad bin As Shalt.
Ketiga, rawi bernama ‘Abad bin Ahmad Al ‘Aruzi yang dinyatakan matruk (haditsnya tidak dipakai).
3. Setelah adzan
Berdo’a setelah adzan tidak dengan mengangkat kedua tangan. (Lihat ta’liqot kitab Iqtidho’ Ash-Shirothol Mustaqim hal. 429-430, cet. Maktabah Al-Anshor Mesir).KESIMPULAN :
> Tidak perlu mengangkat tangan saat berdoa setelah menguburkan jenazah dan setelah adzan dan juga dikondisi berdoa yg lainnya.Kecuali yg memang harus mengangkat tangan sesuai dalil shahih dan contoh Rasulullah Saw. Lihat kajian KONDISI-KONDISI BERDOA >SAMBIL< MENGANGKAT TANGAN (1 & 2), selain dikajian itu tidak perlu mengangkat tangan.
Jadi, TIDAK SETIAP BERDOA MENGANGKAT TANGAN.