KTQS # 1943
RUMAH YANG BERKAH
Hampir sebagian besar hidup kita dihabiskan di rumah atau tempat tinggal. Karena itulah kita berusaha membangun rumah yang senyaman mungkin.
Namun, banyak di antara kita yang lupa bahwa sesungguhnya rumah impian itu bukan terletak pada bentuk fisiknya yang bagus & mewah, akan tetapi ada pada keberkahannya. Karenanya, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengajarkan kita untuk berdo’a meminta tempat tinggal yang berkah bukan tempat tinggal yang sekedar indah. Allah berfirman:
وَقُل رَّبِّ أَنزِلْنِي مُنزَلًا مُّبَارَكًا وَأَنتَ خَيْرُ الْمُنزِلِينَ
Ya robbii anzilnii munzalan mubaarokan wa anta khoirul munziliin
“Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baik Yang memberi tempat”. (Disarikan dari QS. Al-Mu’minun: 29)
Kapan sebuah rumah itu menjadi hunian yang berkah?
- Rumah yang penuh dengan shalat sunnah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Wahai sekalian manusia, shalatlah kalian di rumah kalian. Karena sebaik-baik shalat seseorang adalah shalat yang dilakukan di rumahnya, kecuali shalat wajib”. (HR. Bukhari: 698, Muslim: 781)
- Rumah yang penuh dengan lantunan al-Qur’an. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Perumpamaan rumah yang disebut nama Allah di dalamnya dan rumah yang tidak disebut nama Allah di dalamnya, seperti perumpamaan orang hidup dan mati”. (HR. Muslim: 779)
Inilah rumah yang indah dan berkah, yaitu penuh dengan ibadah. Sebaliknya, jika sebuah rumah tidak pernah ada bacaan al-Qur’an, jarang didirikan shalat, maka betapa pun indahnya bangunannya & mahal, rumah itu tidak mempunyai keberkahan.
Oleh sebab itu, penuhi rumah dengan ibadah, bahwa yang kita harapkan dari rumah itu adalah keberkahannya bukan sekadar keindahan bangunannya.