KTQS # 462
TANYA JAWAB DHUHA
TANYA :
Assalamu’alaikum wr wb, apa betul kalo shalat Duha sebaiknya tidak dilakukan setiap hari? ada
dalilnya? syukron.
JAWAB :
Wa’alaikumsalam wr wb. Rasulullah dan para sahabat, tidak ada seorangpun mendawamkannya.
Ada haditsnya dari Muslim dan Bukhari bahwa Rasul pernah tidak melakukan shalat dhuha
Suatu saat Abdullah bin Syaqiq bertanya kepada Aisyah apakah Rasul mengerjakan shalat dhuha?, Aisyah menjawab tidak, kecuali pulang dari safar. (HR. Muslim 1:496)
Mawariq suatu ketika bertanya kepada Umar, Ibnu Umar, Abu Bakar dan Nabi, mereka shalat dhuha atau tidak?, dijawab tidak. (HR. Bukhari 1:394)
Dari sini disimpulkan bahwa shalat dhuha tidak didawamkan alias tidak rutin. Dan juga sifat shalat sunnah adalah kadang dikerjakan dan kadang tidak dikerjakan.
Apabila selalu dikerjakan nanti akan menyamai shalat wajib, padahal shalat wajib sudah dibatasi di lima waktu saja.
Kecuali shalat sunnah yg memang tidak pernah ditinggalkan dan di istimewakan oleh Rasulullah Saw sesuai hadits shahih yaitu, Witir dan Shalat Fajar alias Qabliyah Shubuh.
Insya Allah nanti kita kaji tentang kedua shalat tsb.
TANYA :
Maaf mau tanya, Untuk shalat dhuha lebih dari 2 rakaat, yaitu 4 dan 8 rakat dilakukan berapa kali salam? Lalu doa apa yg sebaiknya dibaca saat shalat dhuha? Tksh.
JAWAB :
Ya silahkan. Sekali salam tanpa tahiyat awal, langsung tahiyat akhir. Disetiap rakaat membaca surat alfatiha dan surat pendek.
Tidak ada doa khusus shalat dhuha yg berasal dari Rasulullah Saw. Kalaupun akan berdoa bisa membaca Dzikir Pagi Petang (Al-Matsurat) sesuai Sunnah Rasulullah Saw.
Insya Allah Dzikir-dzikir Pagi Petang ini akan kita kaji berikut dalil dalilnya dari hadits shahih.
TANYA :
Ustadz, jangan libur dong kajiannya Sabtu dan Minggu?!
JAWAB :
Kita semua memiliki amanah dan hak lain yg harus dipenuhi, yaitu keluarga.
Selamat berlibur dengan keluarga tercinta…