KTQS # 251 WANITA HAID

KTQS # 251

WANITA HAID

MEMEGANG MUSHAF AL-QUR’AN

Dalam QS al-Waq’iah 79, la yamussuhu illa almuthahharun “tdk menyentuhnya kecuali hamba-hamba yg disucikan” BUKAN dalil larangan menyentuh Alquran bagi yg tdk suci, yg dimaksud dalam ayat tsb adalah para malaikat yg suci, seperti yg dijelaskan pada QS ‘Abasa 13-16, demikian Imam Malik menjelaskan dalam kitabnya, al-Muwaththa.

MEMBACA AL-QUR’AN Dari Aisyah ra berkata, “Rasulullah saw berdzikir kpd Allah pada setiap keadaannya”. (HR.Muslim dan Bukhari) Hadits ini menyatakan bhw Dzikir kpd Allah disunnahkan di setiap keadaan. Termasuk dalam makna dzikir adalah membaca Al Qur’an.

HADITS-HADITS DHAIF

1. Dari Ibnu Umar, Rasulullah saw bersabda: “Wanita haid dan orang yang junub tdk boleh membaca (walaupun satu ayat) Alquran.” (HR. Ibnu Majah)

2. Ali ia berkata, “Dalam keadaan apapun, selain junub, Rasul saw selalu membacakan Alquran kpd kita.” (HR.Tirmizi)

3. Jabir berkata, “Wanita haid dan nifas serta orang junub tdk boleh membaca Alquran”. (HR.Tirmizi)

4. Dari Abdullah bin Abi Bakr, bahwa dalam surat yg ditulis oleh Rasulullah saw kepada Amru bin Hazm: “Janganlah memegang Al Qur’an kecuali orang suci”. (HR Malik secara mursal, dan disambung oleh An Nasai dan ibnu Hibban, dan ia ma’lul, shahih jami’ ash shaghier no 13738)

Hadis-hadis di atas tdk ada yg shahih (valid) satu pun. Semuanya dha’if (lemah). Titik lemah hadis riwayat Imam Tirmizi dan Ibnu Majah pada Ismail bin Ayyash.

KESIMPULAN

Bagi yg berjunub (berhadats kecil atau besar) serta Wanita Haid / Nifas BOLEH MEMEGANG MUSHAF AL-QUR’AN dan MEMBACA AL-QUR’AN, karena tdk ada dalil shahih dan sharih yg melarangnya. Dan karena itu juga, tidak harus berwudhu dahulu sebelum memegang dan membaca al-Qur’an.

Salam !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *