KTQS # 983
CINCIN BATU AKIK
Sekarang ini para pria sedang trend memakai batu cincin atau akik. Benarkah memakai batu cincin itu sunnah Rasulullah? Apa ada hal mistis ketika memakai cincin batu akik? Halal atau Haram-kah memakai-nya?
Kita kaji ya…
“Sesungguhnya Rasulullah saw memakai cincin perak di tangan kanan beliau, ada mata cincinnya terbuat dari batu habasyah (Etiopia), beliau menjadikan mata cincinnya di bagian telapak tangannya”. (HR Muslim no 2094)
Mata cincin Rasulullah saw bertuliskan: Muhammad [محمد] satu baris, Rasul [رسول] satu baris, dan Allah [الله] satu baris. (HR. Turmudzi 1747, Ibn Hibban 1414, dan semakna dgn itu diriwayatkan oleh Bukhari)
Tujuan utama Nabi saw memakai cincin adalah untuk dijadikan stempel surat dakwah yg dikirim ke berbagai penjuru dunia. Sesungguhnya mereka tidak akan membaca suatu surat kecuali apabila dibubuhi tanda (stempel). (Zaadul Ma’ad, juz I hal 119-120)
Namun, Rasulullah sendiri pernah membuang cincin yg melingkar di jari kanannya.
Disaaat Muhammad SAW mengenakan cincin lalu manusia (pada saat itu) membuat dan menggunakan cincin. Kemudian beliau saw duduk diatas mimbar dan melepasnya seraya bersabda, ”Sesungguhnya aku mengenakan cincin ini dan menjadikan batu cincinnya dibagian dalam”. Maka beliau saw melemparnya dan mengatakan, ”Demi Allah aku tidak akan mengenakannya selama-lamanya”. Maka manusia yg menyaksikannya saat itu pun membuang cincin mereka”. (HR. Muslim)
Ini sebuah pertanda bahwa Rasulullah menggunakan cincin itu digunakan sebagai stempel cap surat saja dgn batu cincinnya menghadap kebawah, bukan menghadap keatas dan bukan sebagai perhiasan.
Jika kita tetap ingin memakai cincin batu akik, sanggupkah menghapus rasa riya (pamer) ketika kita memakainya? Dan sudah kuatkah aqidah kita menghadapi hal mistik disekitar batu akik yg bisa menggeser ketauhidan kita?
Waspadalah!
Salam !