KTQS # 877
CARA SHALAT MALAM & BACAAN SETELAH SHALAT WITIR
CARA SHALAT MALAM
Dari Said bin al Musayyah, Sesungguhnya Abu Bakar dan Umar menceritakan shalat witir masing masing di hadapan Rasulullah saw. Maka Abu Bakar berkata, “Adapun saya shalat witir terlebih dahulu, kemudian tidur, dan apabila bangun saya shalat yg genap sampai shubuh”, sedangkan Umar berkata, “Saya tidur setelah punya yg genap, kemudian bangun dan witir diakhir malam sebelum waktu sahur (shubuh)”. Maka Rasulullah bersabda ditujukan kepada Abu Bakar, “yang ini hati hati”, dan bersabda ditujukan kepada Umar, “adapun yg ini kuat”. (HR. At-Thahawi, Syarh Ma’anil Atsar I:342, Nailul Authar III:47)
Jadi, shalat malam (Tahajud) bisa dilakukan setelah bangun tidur sekaligus atau dgn cara mengikuti hadits diatas, Abu Bakar : witir sebelum tidur, shalat yg genap setelah bangun tidur. Umar bin Khatab : genap sebelum tidur, witir setelah bangun tidur
Jika mengikuti hadits dari Aisyah (lihat KTQS kemarin, HR. Bukhari no. 1147 dan Muslim no. 738), shalat malam 11 rakaat, genap 8 rakaat (4 rakaat-4 rakaat), witir 3 rakaat. Keseluruhannya 4-4-3, masing-masing satu kali salam, tahiyat akhir saja tanpa tahiyat awal, setiap rakaat membaca al-fatihah dan surah pendek.
BACAAN SETELAH SHALAT WITIR
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ
“Subhaanal malikil qudduusi 3x,
Maha suci dzat yg Merajai dan Mahasuci,
sedang yang ketiga, beliau membacanya dengan suara keras dan panjang”. (HR. An-Nasai 1732)
Bisa ditambahkan dengan :
رَبِّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ
“RABBIL MALAAIKATI WAR-RUUH, Tuhan para malaikat dan ar-Ruh”
Disebutkan dalam riwayat ad-Daraquthni 1660 & Zaadul Maad I/323.
Salam !