KTQS # 1009
AL-GHURABA’
Berdakwah Sunnah dikatakan sok tahu, mengamalkan Sunnah dianggap aneh, menjalankan Syari’at dituding berlebihan, memberi nasihat dibilangnya sok bener, dll. Itulah yg terjadi sekarang ini disekeliling kita, rasanya kita ini asing sendiri sedangkan mereka lebih banyak.
Fenomena ini sudah Rasulullah saw sampaikan 14 abad yg lalu, bahwa saat itu Rasulullah dianggap aneh oleh kaum musyrikin Makkah karena membawa wahyu Allah dan kelak pengikutnya, yaitu kita semua akan dianggap aneh juga oleh orang-orang disekeliling kita dan fenomena itu menjadi kenyataan.
Namun itu beruntunglah kita yg dianggap aneh oleh orang lain karena mengamalkan syariat Allah dan Sunnah Rasulullah saw.
Rasulullah Saw bersabda: “Islam awalnya asing, dan kelak akan kembali asing sebagaimana awalnya, maka beruntunglah bagi al-Ghuraba’ (orang-orang asing)”. (HR. Muslim no.145).
Makna al-Ghuraba’ adalah sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash ketika Rasulullah Saw.
suatu hari menerangkan tentang makna dari al-Ghuraba’, beliau Saw bersabda: “Orang-orang yang shalih yang berada di tengah banyaknya orang-orang yang jelek, orang yang mendurhakainya lebih banyak daripada yang mantaatinya”. (HR. Ahmad, II/177, 222).
Rasululah Saw juga bersabda mengenai makna al-Ghuraba’: “Yaitu, orang-orang yang senantiasa memperbaiki (ummat) di tengah-tengah rusaknya manusia”. (HR. Abu Ja’far ath-Thahawy dalam syarh Musykilul Atsaar, II/170 no.689).
Dalam riwayat yang lain disebutkan: “Yaitu orang-orang yang memperbaiki sunnahku (sunnah Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam) sesudah dirusak oleh manusia”. (HR. at-Tirmidzi no.2630, beliau berkata).
—————————————————————
Salam !